Gaza, SPNA - General Petroleum Corporation milik Kementerian Keuangan Palestina, Minggu (05/08/2018), mengumumkan bahwa Mesir secara resmi telah mengeluarkan izin untuk memasok gas ke Jalur Gaza melalui penyeberangan Rafah. Disebutkan ini merupakan pertama kalinya Mesir mengirim pasokan gaz ke Jalur Gaza, meski mereka bertetanggaan.
“Secara resmi, 250 ton gas telah diizinkan untuk menyeberang ke Jalaur Gaza,” Kata Khalil Shekeh, Direktur perusahan gas milik negera tersebut. Ia menambahkan, Jumlah tersebut hanya sebagai percobaan. Setelah semua pengurusan dilakukan, gas Mesir akan dipasok secara rutin setiap hari ke Jalur Gaza.
Ia juga menyebutkan bahwa harga per kilo gas Mesir tidak jauh beda dengan gas Israel, yaitu sekitar 5 shekal atau 20 ribu rupiah.
Kebijakan Mesir tersebut dikeluarkan pasca penahanan Israel terhadap mobil-mobil pembawa bahan bakar yang ingin masuk ke Gaza melalui penyeberangan Karim Abu Salim, Kamis (02/08/2018). Semenjak dua minggu terakhir Israel telah memperketat penjagaan di Karim Abu Salim. Otoritas Israel hanya mempersilakan makanan dan obat-obatan untuk lewat ke Jalur Gaza.
Israel mengkonfirmasi bahwa penutupan pintu penyeberangan merupakan hukuman bagi warga Jalur Gaza yang terus melepas balon dan layang-layang pembakar ke permukiman Israel.
Aksi balon dan layang-layang pembakar warga Gaza sudah berlangsung sejak akhir Maret lalu, yaitu selama aksi protes The Great March of Return berlangsung. Balon dan layang-layang pembakar tersebut telah menyebabkan kerugian besar di pihak Israel akibat kebakaran yang disebabkannya.
