Jalur Gaza, SPNA - Menteri Kesehatan Palestina di Jalur Gaza melaporkan, 176 warga Palestina gugur dan lebih dari 18.000 lainnya luka-luka sejak peringatan Great march of Return, 30 Maret lalu.
Dalam laporan yang dilansir Pusat Informasi Palestina, Palinfo, Senin (13/08/201), Menkes Gaza menambahkan bahwa pemerintah Israel hingga saat ini masih menahan 8 jasad korban.
Dari 176 korban jiwa, 27 diantaranya adalah anak-anak dibawah umur , dan 3 perempuan.
Terkait korban luka-luka, Menkes Gaza melaporkan bahwa jumlah mereka bertambah menjadi 18006 jiwa, 3.540 diantaranya adalah anak-anak dan 1728 perempuan.
Dari jumlah tersebut, 4508 korban terluka akibat peluru zionis, 529 akibat peluru karet berlapis logam, situasi ini mengakibatkan 69 dari mereka terpaksa menjalani amputasi.
Kebanyakan korban tembak disasar di tubuh bagian atas dengan peluru zionis, 677 korban terluka di kepala dan leher, 391 di bagian dada dan punggung, sementara 426 lainnya ditembak di perut.
Tak hanya warga sipil, paramedis Palestina juga tak luput dari sniper zionis. 3 relawan medis dilaporkan gugur dan 370 lainnya luka-luka sejak 30 Maret silam.
Ketiganya adalah Mousa Abu Hassanein (35 tahun), Razan Al-Najjar (21 tahun) dan terakhir Abdullah al-Qatati yang berusia 22 tahun.
Mereka gugur ditembak pasukan zionis ketika menyelamatkan warga yang terluka.
Selain itu, 70 mobil ambulans mengalami kerusakan setelah menjadi sasaran peluru dan granat pasukan Israel.
Sejak 30 Maret lalu warga Palestina memperingati ‘’Great March Of Return’’ dimana puluhan ribu warga Palestina yang tidak bersenjata berkumpul di perbatasan Gaza menuntut Israel mengembalikan pengungsi Palestina ke tanah air mereka..
Sebelumnya Sekjen PBB Antonio Guterres dan Komisaris Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri, Federica Mogherini menyerukan lembaga internasional untuk melakukan penyelidikan independen terhadap tindakan kriminal pasukan Israel di Gaza.
(T.RS/S:Palinfo)
