Yerusalem, SPNA - Kepala Badan Keamanan Israel (Shin Bet) Nadav Argaman belum lama ini memperingatkan kabinet keamanan politik bahwa gencatan senjata dengan Hamas akan mengurangi pengaruh Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas di Jalur Gaza dan memperkuat Hamas di Yudea dan Samaria.
Menurut laporan Hadashot 2 pada hari Kamis (16/07/2018), Argaman memperingatkan implikasi kontak antara Israel dan Hamas, mengatakan bahwa gencatan senjata akan membuktikan kepada para 'teroris' bahwa kekerasan harus di bayar. "Langkah seperti itu juga akan melemahkan kaum moderat dan membuktikan kepada Palestina bahwa hanya melalui kekerasan, Israel mencapai peroleh hasil," kata spymaster tersebut.
Pernyataan Argaman itu menggemakan sentimen serupa bahwa ketua Rumah Yahudi, Naftali Bennett, yang sebelumnya menyatakan bahwa kesepakatan dengan Hamas akan mendorong keterlibatan kelompok tersebut terorisme di masa depan.
"Setelah penembakan 140 roket, penembak jitu, dan bom Molotov, Hamas mengetahui bahwa terorisme telah terbayar ... Yang benar adalah bahwa perjanjian Israel-Hamas adalah kesalahan dan konsep penahanan telah gagal," Bennett berpendapat.
Bennett juga dengan keras menolak pandangan Liberman bahwa Israel dapat membujuk Arab Gaza untuk menggantikan pemerintah Hamas: "Pesan telah diterima. Terorisme membayar, Hamas menembakkan roket ke arah kami dan Israel ambruk."
"Tugas kami bukan untuk meyakinkan tetapi untuk menetralisir kekuatan Hamas dan kemampuannya yang merugikan warga Israel," tambah Bennett.
(T.RA/S: Israel National News)
