Turki menaikkan tarif beberapa komoditas impor AS

Turki telah menaikkan tarif pada beberapakomoditi impor AS, termasuk mobil penumpang, alkohol, tembakau, Kantor Berita Resmi negara tersebut melaporkan pada hari Rabu (15/08/2018).

BY 4adminEdited Fri,17 Aug 2018,03:36 PM

TRT World - Ankara

Ankara, SPNA - Turki telah menaikkan tarif pada beberapa komoditi impor AS, termasuk mobil penumpang, alkohol, tembakau, Kantor Berita Resmi negara tersebut melaporkan pada hari Rabu (15/08/2018).

Keputusan itu, yang ditandatangani oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan, menaikkan tarif pada mobil penumpang menjadi 120 persen, 140 persen pada minuman beralkohol dan 60 persen pada daun tembakau. Tarif juga meningkat pada barang lain seperti kosmetik, beras dan batu bara.

Berdasarkan keputusan itu, Turki juga akan menaikkan tarif menjadi sekitar 100 persen pada impor beberapa produk lainnya.

Keputusan baru ini mengubah keputusan presiden pada 11 Juli lalu.

"Tarif pajak atas impor beberapa produk telah meningkat secara timbal balik terhadap serangan yang disengaja dilakukan pemerintah AS pada ekonomi kita," kata Wakil Presiden Fuat Oktay di Twitter.

Pada hari Jumat, Kementerian Luar Negeri Turki (MFA) mengatakan, Turki akan membalas atas kenaikan tarif baja dan aluminium yang dilakukan pemerintah AS.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri Hami Aksoy menulis di Twitter MFA Turki bahwa keputusan Presiden Donald Trump, yang juga melanggar peraturan Organisasi Perdagangan Dunia, tidak sesuai dengan "keseriusan negara."

Trump meningkatkan serangannya ke Turki dengan menaikkan tarif baja dan aluminium menjadi 50 persen dan 20 persen.

Keputusan AS adalah alasan lain dalam perselisihan yang berkembang antara Turki dan AS.

Pekan lalu, delegasi Turki kembali dari Washington tanpa ada kemajuan terkait penahanan pendeta Amerika Andrew Brunson, yang berada di bawah tahanan rumah di Turki atas tuduhan terorisme.

Brunson juga dituduh memata-matai PKK, yang oleh AS dan Turki dianggap sebagai kelompok teroris dan Organisasi Teror Fetullah (FETO).

Hubungan Turki dan AS saat ini memburuk menyusul pengenaan sanksi Washington terhadap Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu dan Menteri Kehakiman Abdulhamit Gul karena tidak melepaskan Brunson.

Isu-isu lain yang membagi sekutu NATO adalah kegagalan AS untuk mengekstradisi pemimpin FETO Fetullah Gulen, dan dukungan AS untuk YPG, lengan Suriah dari organisasi kelompok PKK.

(T.RA/S: TRT World)

leave a reply
Posting terakhir