Nikki Haley: 'Rencana Perdamaian' Timur Tengah Trump semakin dekat

Washington, SPNA - Duta Besar AS, Nikki Haley, mengatakan, pada hari Selasa (04/09/2018), bahwa dia telah membaca rencana perdamaian Timur Tengah yang sangat diantisipasi pemerintah Trump. Meskipun rencana tersebut ....

BY 4adminEdited Thu,06 Sep 2018,11:42 AM

Washington, SPNA - Duta Besar AS, Nikki Haley, mengatakan, pada hari Selasa (04/09/2018), bahwa dia telah membaca rencana perdamaian Timur Tengah yang sangat diantisipasi pemerintah Trump. Meskipun rencana tersebut "semakin dekat," namun tidak akan diluncurkan akhir bulan ini dalam Majelis Umum PBB.

“Saya dapat memberi tahu Anda bahwa Jared Kushner dan Jason Greenblatt telah melakukan pekerjaan yang sangat terperinci,” kata Haley tentang dua penasihat presiden yang ditugasi menemukan rencana untuk menyelesaikan salah satu krisis paling sulit di dunia tersebut. “Saya telah membaca rencananya. Hal tersebut akan dilakukan dengan saksama dan dipikirkan agar memberi kebaikan kedua belah pihak - Palestina dan Israel. ”

Haley, yang juga anggota kabinet Presiden Donald Trump, menuturkan bahwa ia tidak bisa "mengatakan hal-hal yang cukup baik" tentang proposal dan memperingatkan bahwa "ada banyak pernyataan salah" yang beredar tentang hal itu. Dia menambahkan pula bahwa proposal itu hanya akan berfungsi jika kedua belah pihak akan mendengarnya, dan mendesak komunitas internasional untuk memberikan tekanan khusus pada Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk hadir dalam perundingan.

“Demi kebaikan rakyat Palestina, kawasan dan komunitas internasional, kami harus memberi tekanan pada Abbas dan mengatakan sudah saatnya. Saatnya untuk memebri kehidupan yang lebih baik bagi orang Palestina, ”kata Haley. "Dan hanya dia yang bisa melakukannya."

Pemerintahan Trump telah melihat hubungan mereka dengan Otoritas Palestina memburuk, yang memuncak pada bulan Desember setelah keputusan Gedung Putih untuk memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Warga Palestina juga telah marah dengan keputusan pemerintah AS untuk memotong dana ke badan PBB yang membantu pengungsi Palestina dan upaya untuk mendefinisikan kembali siapa yang merupakan pengungsi Palestina.

Pada 31 Agustus, Amerika Serikat memutus semua pendanaan untuk UNRWA di mana Departemen Luar Negeri menjelaskan bahwa AS tidak akan lagi berkomitmen untuk mendanai apa yang disebutnya "operasi yang tidak dapat disembuhkan ini."

Beberapa pengamat mengatakan Amerika Serikat menggunakan pemotongan tersebut sebagai pengaruh untuk memaksa Palestina merundingkan kesepakatan damai dengan Israel.

(T.RA/S: IMEMC)

leave a reply
Posting terakhir