Betlehem, SPNA -  Surat kabar Inggris The Guardian, Jum’at (07/09/2018) merilis petisi yang ditandatangani  lebih dari 100 selebritis, musisi dan seniman dunia untuk memboikot festival musik Eropa Eurovision yang akan digelar di Israel.

“Kami memprotes kontes musik Eurovision di Israel yang tidak menghormati hak-hak warga Palestina serta mencegah kebebasan mereka. Kami akan terus melakukannya hingga rakyat Palestina mendapatkan hak dan kebebasan mereka,  ‘’ tulis petisi tersebut.

Para seniman tersebut juga menegaskan bahwa sniper Israel membunuh 62 warga Palestina dengan peluru panas hanya karena mereka berdemonstrasi di perbatasan Gaza.

Menurut surat kabar Palestina, Maannews, petisi ini adalah tamparan keras terhadap Israel serta kemenangan bagi Gerakan Boikot Israel Internasional,  BDS.

Hal ini karena PM Netanyahu, dan sekutunya Amerika Serikat, serta media-media Israel telah mengerahkan segala cara agar festival tersebut diadakan di Israel pada 2019.

Sementara itu, BDS dilaporkan akan mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menggagalkan acara tersebut.

Sejak 30 Maret lalu warga Palestina menggelar demonstrasi ‘’Great March Of Return’’  dimana  puluhan ribu warga Gaza yang tidak bersenjata berkumpul di perbatasan Gaza menuntut Israel mengembalikan pengungsi Palestina ke tanah air mereka yang diduduki sejak 1948. 

Sementara itu sejumlah besar pasukan Israel yang bersiaga di perbatasan dengan sengaja menembaki para demonstran secara membabi buta.

Menurut laporan Menkes Gaza, Lebih dari 180  warga merenggang sementara 16.750 lainnya luka-luka.

Sebelumnya Sekjen PBB Antonio Guterres dan Komisaris Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri, Federica Mogherini menyerukan lembaga internasional melakukan penyelidikan independen terhadap tindakan kriminal pasukan Israel yang membunuh demonstran Palestina.

(T.RS/S:TheGuardian,Maannews)