Menolak wajib militer, seorang warga Israel manjalani Tahun Baru Yahudi di penjara militer

Tepi Barat, SPNA - Seorang warga Israel yang menolak bergabung dalam dinas militer "sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Israel di wilayah pendudukan" menjalani Rosh Hashanah Yahudi (Tahun Baru Yahudi) .....

BY 4adminEdited Wed,12 Sep 2018,10:56 AM

Tepi Barat, SPNA - Seorang warga Israel yang menolak bergabung dalam dinas militer "sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Israel di wilayah pendudukan" menjalani Rosh Hashanah Yahudi (Tahun Baru Yahudi) di penjara, +972 Magazine melaporkan.

Adalah Hilel Garmi, yang dijatuhi hukuman sepuluh hari penjara pada Senin (10/09/2018), sebagai penahanan ketiganya " pada akhirnya akan menjalani hukuman 37 hari di penjara militer".

Garmi (18), "pertama kali dipenjara pada akhir Juli, setelah pasukan polisi militer tiba di rumahnya untuk menangkapnya", kata laporan itu.

"Saya tahu saya akan bangga dengan keputusan ini selama sisa hidup saya, mengetahui bahwa (saya berada) dalam kebenaran, saya setia kepada keyakinan saya, dan melakukan satu-satunya hal yang tampaknya bermoral bagi saya. Cara pandang saya, saya memilih untuk berada di sisi kanan sejarah," kata Garmi, saat dia masuk penjara.

Dalam pernyataan penolakannya, Garmi mengatakan bahwa dia terinspirasi oleh Ahmed Abu Artema, salah satu penyelenggara utama dari unjuk rasa Great March of Return di Jalur Gaza yang diduduki.

"Saya tahu bahwa hampir setiap negara membutuhkan militer untuk melindunginya, tetapi militer tidak dapat membenarkan setiap misi dengan pertimbangan keamanan, dan kita perlu menentukan garis merah yang jika bertentangan, (maka) militer kehilangan dukungan kami," katanya.

"Saya pikir setelah 50 tahun pendudukan, bagi saya, garis merah sudah pasti dilintasi," lanjutnya.

“Meskipun keputusan untuk menolak draf itu bersifat pribadi pada awalnya, selama enam bulan terakhir saya telah memutuskan untuk membuat penolakan publik saya. Saya memutuskan untuk melakukannya karena saya percaya bahwa ketidakpatuhan sipil dapat membuat perubahan dan berdampak pada rasa keadilan yang dimiliki oleh orang-orang dengan hak istimewa antara Sungai Yordan dan laut.”

Dia menambahkan, "Pembangkangan sipil biasanya digunakan ketika pemerintah telah kehilangan sumber otoritas yang sah, dan saya pikir bahwa setelah 50 tahun pemerintahan tidak demokratis, pemerintah antara Sungai Yordan dan laut telah kehilangan otoritasnya yang sah."

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply
Posting terakhir

Yahudi Ortodok Israel gelar aksi protes menolak wajib militer

Bentrokan terjadi antara polisi Israel dengan Yahudi Ortodok yang menggelar aksi protes menolak wajib militer, Kamis (02/08/2018), di Yerusalem. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap beberapa orang Yahudi, yang ditangkap karena lari dari tugas wajib militer.