New York, SPNA - Dalam sebuah pernyataan dari Badan Perdagangan, Investasi dan Pembangunan PBB (UNCTAD) disebutkan, fakta ekonomi Palestina tahun 2018 adalah yang paling buruk dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Dari Hasil pendataan tahunan mereka berkesimpulan bahwa penduduk Palestina terjabak dalam situasi ekonomi tak menentu, khususnya di Gaza yang ekonominya berhenti total.

Persentase pengangguran pada tahun 2017 yang mencapai 27,4 merupakan yang tertinggi di dunia. Ditambah dengan penurunan hasil pertanian hingga 11 pesen.

Setengah dari warga Palestina di bawah tiga puluh tahun tidak mendapatkan pekerjaan yang pantas.

Pressing Israel terhadap perdagangan Palestina merupakan alasan utama dibalik memburuknya ekonomi Palestina. Israel menahan setap aktivitas impor yang ingin dilakukan warga Palestina. Mereka takut barang-barang tersebut diolah menjadi senjata untuk menyerang Israel.

Badan PBB tersebut menyebutkan bahwa hanya dengan membukan blokade Israel, ekonomi Palestina bisa terselamatkan dan akan tumbuh dengan sendirinya hingga 10 persen.

(T.HN/S:Palino)