Jalur Gaza, SPNA - Seorang remaja Palestina bernama Suhaib Abdel Salam Abu Kashf gugur akibat luka tembak sniper Israel.
Remaja berusia 16 tahun tersebut menghembuskan nafas terakhir, Sabtu (15/09/2018) setelah beberapa hari di rawat di rumah sakit Eropa di Jalur Gaza.
Disaat yang sama ribuan warga Palestina kembali menggelar demonstrasi dan aksi protes di perbatasan Gaza.
Pasukan pendudukan Israel (IDF) dilaporkan kembali melepaskan tembakan arah kumpulan masa yang tidak membawa senjata di wilayah Jabaliya, utara Gaza.
Selain itu, IDF juga melepas tembakan dan gas air mata kumpulan masa di wilayah al-Malakah, Gaza Timur dan Gaza tengah.
Berdasarkan keterangan IDF, ratusan pemuda melempar batu dan bom Molotov ke arah prajurit yang berbaris di sepanjang perbatasan Israel dan Gaza.
Berdasarkan laporan Palinfo, dalam minggu ini 5 warga Palestina gugur sementara puluhan lainnya terluka akibat peluru karet dan gas air mata dalam demonstrasi di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Hingga saat ini 174 warga Palestina dilaporkan merenggang nyawa sementara 19600 lainnya luka-luka dalam aksi Great March of Return yang dimulai sejak 30 Maret lalu.
Kantor Komisaris Tinggi untuk Hak Asasi Manusia menyerukan agar dilakukan penyelidikan terhadap pelanggaran yang dilakukan IDF terhadap warga Palestina.
Dalam konferensi pers yang dilansir Palinfo, Selasa (11/09/2018), Komisaris Tinggi untuk HAM mengatakan bahwa eksekusi mati hanya dapat dibolekan sebagai opsi terakhir jika nyawa atau anggota tubuh mereka terancam.
“Meskipun berkali-kali diingatkan untuk melindungi anak-anak namun sejak 30 maret lalu, Pasukan pertahanan Israel (IDF) tak segan-segan membunuh 25 anak-anak dibawah umur yang mengikuti aksi Great March of Return. Anak-anak tak boleh menjadi sasaran tindak kekerasan yang membahayakan nyawa mereka.’’
Selain itu PBB Antonio Guterres dan Komisaris Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri, Federica Mogherini juga menyerukan lembaga internasional melakukan penyelidikan independen terhadap tindakan kriminal pasukan Israel yang membunuh demonstran Palestina.
(T.RS/S:Maannews)