Gaza, SPNA - Media Israel, Jumat (14/09/2018), mengungkapkan sebuah rencana Israel untuk mengurangi zona penangkapan ikan di Gaza sebagai "hukuman" terhadap warga Gaza yang telah menggelar aksi unjuk rasa melalui jalur laut. Aksi unjuk rasa ini bertujuan untuk mematahkan pengepungan Israel yang telah berlangsung selama 12 tahun yang dikenakan pada daerah kantong pantai tersebut, Quds Press melaporkan.
"Terlepas dari perluasan zona penangkapan ikan Israel di lepas pantai Gaza dari enam menjadi sembilan mil laut, Hamas secara intensif terus menggagas upaya untuk memecahkan pengepungan melalui freedom flotillas, sehingga bentrokan dengan angkatan laut Israel pun meningkat," kata seorang pejabat keamanan TV Channel 24 Israel.
Perairan teritorial, dengan konvensi, ditetapkan pada 22 mil laut, meskipun kapal-kapal nelayan biasanya diizinkan untuk bekerja di perairan internasional. Dalam hal apapun, angkatan laut Israel sering menyerang nelayan Palestina bahkan di dalam zona yang sangat ketat yang dikuasai oleh pengepungan.
“Kami akan melanjutkan demonstrasi di laut sampai kami mematahkan pengepungan dan mengakhiri penderitaan rakyat Palestina,” jawab Komite Nasional untuk Memecah Pengepungan." Otoritas pendudukan Israel memberlakukan pembatasan ketat pada pekerjaan nelayan Palestina di lepas pantai Gaza." Seorang juru bicara menyerukan seluruh dunia untuk melawan langkah-langkah Israel.
Sementara itu, situs berita Israel Walla melaporkan, para pejabat militer Israel mengklaim bahwa demonstrasi laut "memprovokasi" angkatan laut Israel. "Tentara (Israel) takut jika Hamas akan melakukan serangan dari laut, menggunakan perahu atau penyelam," lapornya.
Selama beberapa bulan terakhir, warga Palestina di Jalur Gaza telah melancarkan beberapa protes di laut yang bertujuan untuk menarik perhatian internasional terhadap pengepungan Israel yang telah berlangsung selama 12 tahun, yang dikenakan kepada lebih dari 2 juta orang di wilayah itu.
(T.RA/S: MEMO)
