Washington, SPNA - Presiden Palestina Mahmoud Abbas, dilaporkan tiba di kota New York, Senin dini hari (24/09/2018) dalam rangka berpartisipasi dalam sidang Majelis Umum PBB ke 73.
Abbas dijadwalkan akan memberikan pidato penting dalam sidang yang akan digelar Kamis mendatang dan bertemu sejumlah pemimpin dunia selama berada di New York.
Dalam kunjungan tersebut, Abbas ditemani Sekretaris Lembaga Eksekutif PLO, Saeb Erakat dan Wakil Perdana Menteri Ziyad Abu Amru, Menteri Luar Negeri, Riyad Maliki serta Penasehat Presiden untuk urusuan diplomasi, Majdi Khalidi.
Sementara itu dilaporkan bahwa sejumlah keluarga Yahudi AS meminta Presiden Amerika Serikat untuk melarang Presiden Abbs masuk ke Amerika Serikat yang akan berpartisipasi dalam sidang Majelis Umum PBB ke 73 di New York.
Keluarga Yahudi yang merupakan korban aksi serangan ‘’Lone Wolf’’ Palestina meminta agar Abbas tidak diizinkan masuk AS karena mendukung serangan tersebut, seperti dilaporkan koran Yisrael Heyom.
Hal ini karena Abbas memberikan santunan bulanan terhadap keluarga pelaku serangan Palestina yang digelar ‘’Lone Wolf’’.
Hubungan AS dan Palestina memburuk akibat langkah politik Donald Trump yang merugikan Palestina.
Awal Desember lalu Trump mendeklarasikan bahwa Al-Quds ibukota resmi Israel. Meskipun ditentang Majelis Umum PBB, AS juga bersikeras merelokasi kedubesnya ke kota suci tersebut Mei lalu.
Hal ini ditentang pemerintah Palestina yang sejak dulu telah menyatakan bahwa Yerusalem Timur (mencakup Masjid al-Aqsa) adalah ibukota Negara.
Akibatnya, Pemerintah AS menghentikan aliran dana terhadap UNRWA yang telah menampung 5 juta pengungsi Palestina sejak 1948 silam.
Selain itu AS juga menutup kantor perwakilan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di Washington serta mengusir Dubes Palestina di AS minggu lalu.
(T.RS/S:Maannews)
