Ahed Tamimi berbicara di hadapan Komunitas Pemuda Komunis Yunani

Yunani, SPNA - Ahed Tamimi, remaja 17 tahun yang menjadi icon perlawanan Palestina, berbicara tentang Palestina dan perjuangannya pada hari Sabtu (22/09/2018) di Yunani pada konferensi ....

BY 4adminEdited Tue,25 Sep 2018,11:37 AM

Yunani, SPNA - Ahed Tamimi, remaja 17 tahun yang menjadi icon perlawanan Palestina, berbicara tentang Palestina dan perjuangannya pada hari Sabtu (22/09/2018) di Yunani pada konferensi pers yang diselenggarakan oleh Komunitas Pemuda Komunis Yunani (dikenal secara luas dengan singkatan Yunani, KNE).

Konferensi Pemuda mengenai Kebudayaan dan Kreasi KNE melibatkan partisipasi Ahed dan Duta Besar Palestina untuk Yunani Marwan Tubasi. Aktivis muda tersebut berbicara tentang perjuangan warga Palestina, kondisi saat ia berada di penjara Israel, solidaritas internasional, dan harapannya atas kemerdekaan Palestina.

"Kemenangan dan kebebasan Palestina akan dicapai melalui perjuangan yang terpadu oleh rakyat Palestina. Dukungan internasional untuk tujuan itu membantu kami untuk menekan Israel dan hal itu meningkatkan moral warga Palestina untuk melanjutkan perjuangan."

Ahed dipenjara selama delapan bulan pada bulan Desember karena menampar dua tentara pendudukan Israel yang melecehkan keluarganya di halaman rumah mereka di desa Nabi Saleh di Tepi Barat yang diduduki. Ahed dan ibunya Nariman, keduanya telah ditahan di penjara Israel sejak Desember 2017 sebelum akhirnya dibebaskan beberapa minggu lebih awal pembebasannya pada akhir Juli.

Menggambarkan pengalamannya di penjara, ia berkata, “Sangat sulit untuk menghabiskan satu hari di penjara. Anda terus-menerus khawatir tentang keluarga Anda. Saya menghabiskan sebagian besar waktu saya untuk membaca."

“Saya tidak bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi di penjara karena saya terkunci di tempat yang kecil. Saya berusaha untuk tidak terlalu memikirkannya dan selalu mencoba berinteraksi dengan tahanan lainnya agar saya tidak memikirkan yang lain, yaitu kebebasan. ”

Ia berharap agar bisa melanjutkan studinya sehingga ia akan dapat membela diri dan perjuangan Palestina di tingkat internasional.

Terus berbicara tentang penjara Israel, icon perlawanan Palestina itu mengatakan ada 6.500 tahanan politik, dengan 350 di antaranya adalah kaum muda. Para tahanan mengubah penjara menjadi sekolah di mana mereka terlibat dalam berbagai bacaan dan melanjutkan perjuangan mereka dari dalam tembok penjara.

Ahed Tamimi mulai berpartisipasi dalam demonstrasi menentang pendudukan Israel sejak ia berusia delapan tahun. Menurutnya, kejelekan orang Palestina karena pendudukan Israel yang ilegal membuatnya aktif secara politik di usia yang begitu muda. Dia berharap pendudukan akan berakhir sehingga generasi mendatang tidak menderita dan bersekolah sekolah tanpa rasa takut. "Salah satu dari kami harus dikorbankan agar generasi berikutnya tidak menderita."

(T.RA/S: TelesurTv)

leave a reply
Posting terakhir