Ditangkap, diinterogasi dan diancam, inilah yang dialami warga Palestina jika menunaikan ibadah di Masjid Al-Aqsa

Al-Quds, SPNA - Otoritas pendudukan Israel hingga saat ini selalu  berupaya mencegah warga .....

BY 4adminEdited Thu,27 Sep 2018,11:55 AM

Al-Quds, SPNA - Otoritas pendudukan Israel hingga saat ini selalu  berupaya mencegah warga Palestina memasuki Masjid Al-Aqsa.

Fakta di lapangan terlihat jelas bahwa pemerintah Israel berencana memecah Masjid Al-Aqsa, agar pengunjung Yahudi dapat melakukan ritual yang melanggar kesucian situs suci umat Islam tersebut.

Penangkapan, penyitaan identitas, pemeriksaan, bahkan  ancaman, adalah sarapan pagi untuk warga Palestina yang memasuki halaman Al-Aqsa sebelum waktu zuhur dimana saat itu al-Aqsa hanya diperuntukkan untuk pengunjung Yahudi.

Amirah Muntaha adalah salah satu dari saksi tindakan semena-mena keamanan dan inteljen Israel yang berbaris di Al-Aqsa.

Ibunda Palestina ini dilarang masuk ke Masjid al-Aqsa, dituding berafiliasi kepada kelompok terlarang, ditangkap bahkan diasingkan dari kota Al-Quds selama beberapa bulan hanya karena menunaikan ibadah di dalam rumah Allah tersebut.

Rabu, (26/09/2018) kemarin, Amirah  sempat ditangkap dan diinterogasi hingga tengah malam hanya karena bersikeras menunaikan sholat di Al-Aqsa.

“Saya berkunjung ke Al-Aqsa bersama teman-teman, ketika melewati gerbang,  polisi Israel setempat  melarang saya memasuki Masjid sementara teman saya yang lain diizinkan.”

“Saya tidak putus asa, karena mengunjungi al-Aqsa adalah hak, sementara sholat didalamnya wajib. Saya pun mencoba masuk dari gerbang lain dan berhasil. ‘’

“Usai sholat kami tidak langsung ke luar masjid tapi menunggu beberapa teman di dalam bus yang di parkir dekat  gerbang al-Asbath. Disaat yang sama kami melihat seorang laki-laki berpakaian sipil berdiri di gerbang al-Asbath seolah menunggu kami.”

“Setelah semuanya berkumpul, lelaki itu menghampiri lalu tiba-tiba menanyakan identitas supir bus yang kami tumpangi. Beberapa menit kemudian, bus tersebut dikepung oleh polisi. Kami dipaksa turun lalu diperiksa. Pihak Israel kemudian menyita bus tersebut dan menangkap saya bersama Ibu Nur Muhammad serta supir. ‘’

“Kami  diinterogasi di kantor polisi Israel hingga tengah malam, kami bahkan dituduh berafiiasi kepada kelompok terlarang hanya karena kami sholat di Al-Aqsa.’’

Aku membantah semua tuduhan itu dan menjelaskan bahwa kami berhak untuk sholat di Masjid tersebut. Aku katakan bahwa kami tidak melakukan pelanggaran hukum, ‘’ ceritanya.

Ibu Amirah dan Ibu Nur akhirnya dilepaskan namun tidak diizinikan memasuki Masjid al-Aqsa selama dua minggu serta diwajibkan membayar denda 5000 Syikal atau sekitar 20 Juta Rupiah hanya karena sholat di Al-Aqsa.  Tidak hanya itu, pihak Israel juga menahan bus dan supirnya.

“Pasukan Israel berupaya menekan kami dengan berbagai cara untuk menjauhkan kami dari al-Aqsa.  Penangkapan terhadap supir adalah salah satu cara agar para supir tersebut menolak membawa warga Palestina yang hendak berkunjung ke rumah suci tersebut, ‘’ terangnya.

(T.RS/S:Maannews)

leave a reply