Benjamin Netanyahu menolak undangan konferensi anti-Semitisme UNESCO

Yerusalem, SPNA - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menolak undangan dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) ...

BY 4adminEdited Thu,27 Sep 2018,01:03 PM

Yerusalem, SPNA - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menolak undangan dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) untuk menghadiri konferensi "anti-Semitisme". Karena Ia menilai UNESCO berada di pihak berlawanan dengan Israel.

"Meskipun saya menyambut setiap upaya yang dilakukan untuk memerangi anti-Semitisme, saya memutuskan untuk tidak berpartisipasi dalam konferensi karena organisasi tersebut tidak berpihak kepada Israel." Kata Netanyahu, yang saat ini berada di New York untuk menghadiri sesi ke-73 Majelis Umum PBB pada hari Rabu (26/09/2018).

Ia menambahkan, “Sejak 2009, UNESCO telah mengeluarkan 71 resolusi yang semuanya memojokkan Israel. Hanya terdapat dua keputusan saja yang berpihak kepada kami. Tentu hal ini tidak masuk akal.”

Netanyahu sangat menyayangkan sikap UNESCO tersebut, ia mengatakan sebagaimana anti-Semitisme telah mendeskriminasi orang-orang Yahudi di masa lalu, UNESCO mendiskriminasi dan mengutuk negara Yahudi pada masa sekarang.

“Jika UNESCO ingin menghapus stigma ini, ia harus melakukan lebih dari sekadar menyelenggarakan konferensi anti-Semitisme.  Mereka harus menghentikan tindakan anti-Semit mereka sendiri. Mereka juga harus mengakui hubungan keterikatan antara Yahudi dengan tanah Israel dan ibu kota abadi mereka, yaitu Yerusalem.” Tegas Netanyahu.

Netanyahu mengklaim bahwa dinding ratapan dan masjid Al-Ibrahimiah bukanlah situs warisan Palestina sebagaimana yang telah diputuskan UNESCO.

"Penarikan kami dari UNESCO pada 2017 adalah pesan moral yang jelas bahwa Israel dan Amerika Serikat tidak lagi toleran terhadap anti-Semitisme yang dilakukan oleh UNESCO," kata Netanyahu.

"Ketika UNESCO menghentikan biasnya terhadap Israel, berhenti menyangkal sejarah dan mulai berdiri dengan kebenaran, Israel akan merasa terhormat untuk bergabung kembali. Sampai saat itu, Israel akan melanjutkan perjuangannya melawan anti-Semitisme, yang sedang dipraktekkan di UNESCO dan di tempat lain. "Katanya.

(T.HN/S: arabic.sputniknews)

leave a reply
Posting terakhir