Aksi intifada di perbatasan Gaza, 7 warga Palestina gugur dan 500 luka-luka

Jalur Gaza, SPNA - 7 warga Gaza gugur sementara 506 ...

BY 4adminEdited Sat,29 Sep 2018,10:10 AM

Jalur Gaza, SPNA - 7 warga Gaza gugur sementara 506 lainnya luka-luka dalam aksi intifada di perbatasan Jalur Gaza.

Menteri Kesehatan Gaza, Jum’at (28/09/2018) melaporkan bahwa diantara korban jiwa, 2 diantaranya adalah remaja dibawah umur bernama Muhammad Naef al-Houm (14 tahun) dan Kamil Barakh.

Sementara itu dari 506 korban luka-luka, 35 diantaranya adalah remaja di bawah umur, 4 paramedis dan 3 jurnalis.

90 korban menderita luka tembak dimana 3 korban dalam kondisi kritis, seperti dilaporkan juru bicara Menkes Gaza, Ashraf Qaddoura. .

Puluhan ribu warga Palestina dilaporkan berbondong-bondong menuju perbatasan Gaza untuk menggelar Intifada al-Aqsa di Jum’at ke 27 dari demonstrasi Great March Return yang dimulai 30 Maret lalu.

Sejumlah warga membakar ban untuk mengaburkan sasaran sniper Israel, sementara yang lainnya menembus pagar pembatas.

Para demonstran juga berhasil menjatuhkan pesawat drone Israel di Selatan Rafah.

Situasi ini memaksa pasukan pertahanan Israel (IDF) menambah jumlah pasukannya untuk membendung demonstran, serta melepaskan mortir ke wilayah Timur Gaza.

Serangan dan tindak kekerasan pasukan pertahanan Israel (IDF) terhadap warga Gaza sejak 30 Maret silam hingga saat ini menelan korban jiwa sebanyak 201 orang dan lebih dari 2900 lainnya luka-luka.

Jalur Gaza adalah wilayah yang terisoliasi akibat blokade Israel yang telah berlangsung selama lebih dari 11 tahun. Selain itu, Pemerintah AS juga menghentikan donasinya terhadap Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina UNRWA yang merupakan tulang punggung sebagian besar rakyat Gaza.

Situasi ini memaksa warga Gaza menggelar aski masal “Great March of Return”, sejak 30 Maret silam menuntut Israel agar menghapus blokade tersebut dan memulangkan pengungsi Palestina.

Puluhan ribu warga Palestina yang tidak bersenjata dilaporkan berkumpul di perbatasan Gaza untuk menerobos pagar pembatas dan menembakkan layangan dan balon pembakar.

Sementara itu pasukan Israel menembaki para demonstran secara membabi buta.

Sebelumnya Sekjen PBB Antonio Guterres dan Komisaris Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri, Federica Mogherini menyerukan lembaga internasional untuk melakukan penyelidikan independen terhadap tindakan kriminal pasukan Israel yang membunuh demonstran Palestina.

Guterrez juga pernah memperingatkan bahwa Gaza akan menjadi wilayah tak layak huni pada tahun 2020. Ia juga juga mendesak masyarakat internasional berkontribusi menangani krisis di Palestina sesuai resolusi PBB terkait.

(T.RS/S:Maannews)

leave a reply