Beraliansi dengan Iran, markas sebuah asosiasi Muslim Prancis digrebek polisi

Grande-Synthe, SPNA - Sekitar 200 polisi Prancis telah menggerebek markas besar sebuah asosiasi Muslim serta rumah-rumah anggota kelompok tersebut....

BY 4adminEdited Wed,03 Oct 2018,10:57 AM

Grande-Synthe, SPNA - Sekitar 200 polisi Prancis telah menggerebek markas besar sebuah asosiasi Muslim serta rumah-rumah anggota kelompok tersebut. Hal ini adalah bagian dari langkah yang oleh pihak berwenang disebut operasi "kontraterorisme".

Serangan tersebut terjadi pada Selasa (02/10/2018) di kota Grande-Synthe pada pukul 0400 GMT, dekat kota pelabuhan Dunkirk tidak jauh dari Calais di pantai utara Prancis.

Serangan ini menargetkan sebuah asosiasi yang dikenal sebagai Centre Zahra France dan mengajukan pertanyaan terhadap setidaknya 11 orang yang ditangkap..

Satu sumber keamanan mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa aset finansial dari pusat yang dipimpin oleh Yahia Gouasmi, yang menurut laporan setempat dikenal karena hubungannya dengan Iran - juga dibekukan.

"Ini adalah operasi kontraterorisme," kata sebuah pernyataan oleh pemerintah daerah.

"Centre Zahra France berada di bawah pengawasan yang sangat ketat ... karena dukungan yang ditandai oleh para pemimpinnya untuk gerakan mengadvokasi ide-ide yang bertentangan dengan nilai-nilai republik (Prancis)," katanya.

Di situs webnya, asosiasi itu mengatakan tujuannya sejak didirikan pada 2009 adalah "untuk menyampaiakn pesan Islam."

Gouasmi telah berbicara untuk mendukung kelompok Islamis Lebanon Hizbullah dan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, kata AFP.

Gouasmi merupakan pendiri Partai Anti-Zionis di Prancis dan merupakan rekan komedian kontroversial Dieudonne M'bala M'bala, seorang terpidana anti-Semit.

Kota kecil Grande-Synthe dikenal sebagai magnet bagi para migran yang berusaha menyeberangi Selat Inggris menuju Inggris.

Prancis tetap berada dalam waspada keamanan maksimum setelah menerima serangan selama beberapa tahun terakhir, di mana hampir 250 orang kehilangan nyawa mereka.

(T.RA/S: Aljazeera)

leave a reply
Posting terakhir