Seroang remaja Palestina gugur dan 24 luka-luka dalam demonstrasi di Gaza Utara

Jalur Gaza, SPNA - Seorang pemuda Palestina gugur ditembak pasukan Israel, sementara 24 lainnya luka-luka dalam demonstrasi lanjutan Great...

BY 4adminEdited Thu,04 Oct 2018,10:43 AM

Jalur Gaza, SPNA - Seorang pemuda Palestina gugur ditembak pasukan Israel, sementara 24 lainnya luka-luka dalam demonstrasi lanjutan Great March of Return di Jalur Gaza utara, Rabu (03/10/2018).

Departemen Kesehatan Gaza mengatakan bahwa korban bernama Ahmad Samir Abu Habl (15 tahun). Ia gugur akibat ditembak di bagian kepada oleh sniper Israel.  Selain itu 4 warga lainnya juga menderita luka-luka.

Puluhan warga Palestina, Rabu sore kembali menggelar aksi protes di Beit Hanoun, dekat lintasan Erez, Jalur Gaza Utara untuk menuntut Israel mengembalikan pengungsi Palestina ke tanah air. 

Demonstrasi tersebut dipelopori Lembaga Tinggi Great March of Return di Jalur Gaza.

Sementara itu pentinggi gerakan Jihad Islam, Hamad Mudalil mengatakan: ‘’Bangsa Palestina punya hak untuk kembali ke tanah air. Meskipun korban sudah berjatuhan namun hal ini tidak akan melemahkan semangat kami.”

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam pernyataan yang dilansir Maannews mengatakan telah menangkap 2 warga Palestina yang berupaya menembus pagar  pembatas di Jalur Gaza utara.

Jalur Gaza adalah wilayah yang terisoliasi akibat blokade Israel yang telah berlangsung selama lebih dari 11 tahun. Selain itu, Pemerintah AS bulan lalu juga menghentikan donasinya terhadap Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina UNRWA yang merupakan tulang punggung sebagian besar rakyat Gaza.

Situasi sulit ini memaksa warga Gaza menggelar aski masal “Great March of Return”, menuntut Israel untuk menghapus blokade yang membuat warga Gaza sengsara serta memulangkan pengungsi Palestina ke tanah air.

Puluhan ribu warga Palestina yang tidak bersenjata dilaporkan berkumpul di perbatasan Gaza untuk menerobos pagar pembatas dan menembakkan layangan dan balon pembakar.

Sementara itu pasukan Israel menembaki para demonstran secara membabi buta.

Serangan dan tindak kekerasan pasukan pertahanan Israel (IDF) terhadap warga Gaza sejak 30 Maret silam hingga saat ini menelan korban jiwa sebanyak 202 orang dan lebih dari 2900 lainnya luka-luka, seperti dilansir Menkes Gaza minggu lalu.

Sebelumnya Sekjen PBB Antonio Guterres dan Komisaris Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri, Federica Mogherini menyerukan lembaga internasional untuk melakukan penyelidikan independen terhadap tindak kriminal pasukan Israel terhadap demonstran Palestina.

Awal tahun 2018, Guterres juga memperingatkan bahwa Gaza akan menjadi wilayah tak layak huni di  tahun 2020.

Ia juga juga mendesak masyarakat internasional berkontribusi menangani krisis di Palestina sesuai resolusi PBB terkait.

(T.RS/S:Maanews)

leave a reply
Posting terakhir