Ramallah, SPNA - Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman, Jumat (12/10/2018), memutuskan untuk menghentikan penyaluran bantuan BBM Qatar untuk Gaza.
Keputusan tersebut diambil pasca demonstrasi warga yang masih berlangsung kemarin di perbatasan Gaza-Israel. Kementerian Kesehatan mengumumkan tujuh warga meninggal dan 252 lainnya luka-luka dalam aksi unjuk rasa The Great March of Return tersebut.
BBM bantuan Qatar telah tiba di Gaza, Selasa (09/10/2018). Bantuan Qatar tersebut berhasil dipasok melalui lobi PBB untuk menghidupkan kembali pembangkit listrik di Gaza.
Menurut laporan media, sekitar enam truk BBM telah sampai di Gaza pada hari Selasa. Bahan bakar tersebut akan dipasok setiap hari, dan jumlahnya diprediksi akan terus bertambah.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa bantuan Qatar tersebut telah melangkahi kebijakan pemerintah Palestina di Tepi Barat. Pada September lalu media memberitakan bahwa pemerintah Palestina menolak tawaran Qatar untuk memperbaiki krisis listrik di Gaza.
Media Israel “Haaretz” menjelaskan bahwa bantuan Qatar tersebut menghabiskan dana puluhan juta USD. Dana itu terealisasi berkat negosiasi panjang utusan khusus PBB untuk perdamaian Timteng Nickolay Mladenov dengan Duta Besar Qatar Muhammad Al-Imadi.
Israel menjamin bahwa pasokan BBM Qatar akan terus berlangsung melalui jalur penyeberangan Karim Abu Salim, selama warga Gaza tidak lagi melakukan demonstrasi di perbatasan Gaza.
Selama 12 tahun terakhir, di bawah blokade Israel warga Gaza telah melalui berbagai jenis masalah. Krisis listrik merupakan salah satu yang terbesar. Listrik hanya hidup empat sampai lima jam dalam sehari. Fasilitas publik terancam lumpuh, khususnya di bidang kesehatan.
(T.HN/S:Alwatanvoice)