Unit pemanah, pasukan baru melawan sniper Israel di perbatasan Gaza

Jalur Gaza, SPNA - Sejumlah aktivis Palestina yang menamakan diri mereka ‘’Unit Pemanah’’ ikut berpartisipasi dalam aksi Demonstrasi Great March of Return Jum’at kemarin (12/10/2018)....

BY 4adminEdited Sat,13 Oct 2018,02:01 PM

Jalur Gaza, SPNA - Sejumlah aktivis Palestina yang menamakan diri mereka ‘’Unit Pemanah’’ ikut berpartisipasi dalam aksi Demonstrasi Great March of Return Jum’at kemarin (12/10/2018) di perbatasan Gaza.

Unit pemanah tersebut berdiri bersama warga yang bertugas membawa balon dan layangan pembakar melawan pasukan pendudukan Israel (IDF) yang telah siaga di balik pagar besi.

Para demonstran disebutkan membentuk unit yang memiliki tugas khusus, seperti menerbangkan balon pembakar yang membumi hanguskan sejumlah lahan Israel dan membuat pemerintah zionis kalang kabut.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Gaza kemarin melaporkan bahwa 7 warga Palestina gugur ditembak sniper Israel sementara 252 lainnya luka-luka dalam demonstrasi yang berlangsung kemarin.

Saksi mata menjelaskan bahwa pasukan pendudukan Israel (IDF) menghujani demonstran dengan tembakan di perbatasan Gaza.

Jalur Gaza adalah wilayah yang terisoliasi akibat blokade Israel yang telah berlangsung selama lebih dari 11 tahun.

Selain itu, Pemerintah AS bulan lalu juga menghentikan donasinya terhadap Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina UNRWA yang merupakan tulang punggung sebagian besar rakyat Gaza.

Situasi sulit ini memaksa warga Gaza menggelar aski masal “Great March of Return”, menuntut Israel untuk menghapus blokade yang membuat warga Gaza sengsara serta memulangkan pengungsi Palestina ke tanah air.

Puluhan ribu warga Palestina yang tidak bersenjata dilaporkan berkumpul di perbatasan Gaza untuk menerobos pagar pembatas dan menembakkan layangan dan balon pembakar.

Sementara itu pasukan Israel menembaki para demonstran secara membabi buta.

Serangan dan tindak kekerasan pasukan pertahanan Israel (IDF) terhadap warga Gaza sejak 30 Maret silam hingga saat ini diperkirakan menelan 210 korban jiwa.

Sebelumnya Sekjen PBB Antonio Guterres dan Komisaris Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri, Federica Mogherini menyerukan lembaga internasional untuk melakukan penyelidikan independen terhadap tindak kriminal pasukan Israel terhadap demonstran Palestina.

Guterres juga memperingatkan bahwa Gaza akan menjadi wilayah tak layak huni di  tahun 2020.

Ia juga juga mendesak masyarakat internasional berkontribusi menangani krisis di Palestina sesuai resolusi PBB terkait.

(T.RS/S:Maannews)

leave a reply
Posting terakhir