Menteri Israel, Yoav Galant menghujat Hamas

Jalur Gaza, SPNA - Menteri Perumahan Israel, Yoav Galant, ....

BY 4adminEdited Sun,14 Oct 2018,10:40 AM

Jalur Gaza, SPNA - Menteri Perumahan Israel, Yoav Galant, melayangkan ancaman keras dan menghina Gerakan Perlawanan Islam, Hamas.

Dalam ceramahnya di forum kebudayaan Israel, Sabtu (13/10/2018) Galant menyatakan bahwa Hamas tidak mampu menghadapi pasukan zionis.

“Hamas akan membayar harga mahal jika terus memprovokasi masa untuk berdemonstrasi di perbatasan Gaza, ‘’ ujarnya.

Ia juga menggambarkan Hamas sebagai anjing kecil yang sedag melolong. “Perbandingan kekuatan pasukan pendudukan Israel dan Hamas adalah seribu bading satu.’’ Ejeknya.

Galant menuding bahwa Hamas sengaja menggunakan nyawa warga Palestina untuk memprovokasi dunia internasional.  

Meskipun melontarkan cacian tersebut namun anggota Dewan Politik dan Keamanan Israel itu  juga menegaskan bahwa Tel Aviv tidak menginginkan perang dengan Hamas.

“Israel tidak menginginkan perang dengan Hamas. Kami memberikan kesempatan agar mereka dapat menormalkan situasi di Jalur Gaza. Namun tidak menutup kemungkinan akan terjadi perang jika situasi di Gaza tidak kunjung berubah.”

Jalur Gaza adalah wilayah yang terisoliasi akibat blokade Israel yang telah berlangsung selama lebih dari 11 tahun.

Selain itu, Pemerintah AS bulan lalu juga menghentikan donasinya terhadap Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina UNRWA yang merupakan tulang punggung sebagian besar rakyat Gaza.

Situasi sulit ini memaksa warga Gaza menggelar aski masal “Great March of Return”, menuntut Israel untuk menghapus blokade yang membuat warga Gaza sengsara serta memulangkan pengungsi Palestina ke tanah air.

Puluhan ribu warga Palestina berkumpul di perbatasan Gaza demi menerobos pagar pembatas dan menembakkan layangan dan balon pembakar di tengah hujanan peluru pasukan zionis.

Serangan dan tindak kekerasan pasukan pertahanan Israel (IDF) terhadap warga Gaza sejak 30 Maret silam hingga saat ini diperkirakan menelan lebih  dari 210 korban jiwa.

Sebelumnya Sekjen PBB Antonio Guterres dan Komisaris Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri, Federica Mogherini menyerukan lembaga internasional untuk melakukan penyelidikan independen terhadap tindak kriminal pasukan Israel terhadap demonstran Palestina.

Guterres juga memperingatkan bahwa Gaza akan menjadi wilayah tak layak huni di  tahun 2020.

Ia juga juga mendesak masyarakat internasional berkontribusi menangani krisis di Palestina sesuai resolusi PBB terkait.

(T.RS/S:Maannews)

leave a reply
Posting terakhir