Demonstrasi lawan blokade laut Israel di Gaza, 30 warga luka-luka

Jalur Gaza, SPNA - Sejumlah warga Gaza menderita luka-luka akibat tindakan brutal pasukan Israel (IDF), dalam demonstrasi melawan blokade laut....

BY 4adminEdited Tue,16 Oct 2018,10:25 AM

Jalur Gaza, SPNA - Sejumlah warga Gaza menderita luka-luka akibat tindakan brutal pasukan Israel (IDF), dalam demonstrasi melawan blokade laut Israel ke 12 di Jalur Gaza utara.

Menurut Laporan Departemen Kesehatan, 32 warga menderita luka-luka akibat peluru dan gas air mata, 24 diantaranya telah dilarikan ke rumah sakit.

Demonstrasi tersebut berlangsung di pantai Beit Lahiya, pukul  4 sore dimana 25 perahu ikut berpartisipasi melawan blokade wilayah maritime Gaza.

Kantor berita Palinfo menjelaskan, setiap hari Senin ribuan warga Gaza turun ke pantai menuntut pemerintah pendudukan Israel menghapus blokade  laut serta membiarkan nelayan Gaza mencari nafkah tanpa ancaman.

Demonstrasi tersebut dimotori Gerakan Nasional Gaza sejak 2 bulan silam dan merupakan bagian dari demonstrasi Great March of Return yang berlansung sejak 30 Maret lalu.

Panitia penyelenggara menjelaskan bahwa demonstarsi Senin kemarin bertepatan dengan peringatan perjanijan tukar tahanan.

“Dengan peringatan perjanjian tukar tawanan ini kami sampaikan bahwa kami adalah masyarakat bebas dan sudah saatnya untuk menghapus blokade yang mengurung jutaaan warga yang hidup di Gaza.”

Jalur Gaza adalah wilayah yang terisoliasi akibat blokade Israel yang telah berlangsung selama lebih dari 11 tahun.

Selain itu, Pemerintah AS bulan lalu juga menghentikan donasinya terhadap Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina UNRWA yang merupakan tulang punggung sebagian besar rakyat Gaza.

Situasi sulit ini memaksa warga Gaza menggelar aski masal “Great March of Return”, menuntut Israel untuk menghapus blokade yang membuat warga Gaza sengsara serta memulangkan pengungsi Palestina ke tanah air.

Puluhan ribu warga Palestina yang tidak bersenjata dilaporkan berkumpul di perbatasan Gaza untuk menerobos pagar pembatas dan menembakkan layangan dan balon pembakar.

Sementara itu pasukan Israel menembaki para demonstran secara membabi buta akibatnya lebih dari  210 warga Gaza merenggang nyawa.

Sebelumnya Sekjen PBB Antonio Guterres dan Komisaris Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri, Federica Mogherini menyerukan lembaga internasional untuk melakukan penyelidikan independen terhadap tindak kriminal pasukan Israel terhadap demonstran Palestina.

Guterres juga memperingatkan bahwa Gaza akan menjadi wilayah tak layak huni di  tahun 2020.

Ia juga juga mendesak masyarakat internasional berkontribusi menangani krisis di Palestina sesuai resolusi PBB terkait.

 (T.RS/S:Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir