Polwan Israel menembak warga Palestina untuk "bersenang-senang"

Yerusalem, SPNA - Seorang polisi wanita Israel diduga menembak warga Palestina yang tidak bersenjata dengan tujuan "untuk bersenang-senang" ....

BY 4adminEdited Thu,18 Oct 2018,12:54 PM

Yerusalem, SPNA - Seorang polisi wanita Israel diduga menembak warga Palestina yang tidak bersenjata dengan tujuan "untuk bersenang-senang" ketika sedang bertugas di dekat pos pemeriksaan di Tepi Barat yang diduduki.

Polisi wanita berusia 20 tahun itu ditangkap pada hari Senin (15/10/2018), dan hadir di Pengadilan Yerusalem dalam sidang jaminan. Pengadilan mendengar bahwa polisi tersebut diduga menembak warga Palestina yang tidak bersenjata dari belakang dengan peluru berujung spons "tanpa alasan operasional", sehingga korban terluka parah. Hakim pengadilan, Elad Persky, mengatakan bahwa polisi wanita itu tampaknya telah menembak warga Palestina "sebagai bentuk hiburan adalah hal yang meragukan", sebelum memerintahkan agar dia ditahan selama tiga hari lagi.

Serangan itu diduga terjadi pada bulan Mei, ketika polisi wanita itu sedang bertugas di dekat pos pemeriksaan Al-Za’im, yang terletak di dekat pemukiman ilegal Israel di Ma'ale Adumim di Tepi Barat yang diduduki. Namun, Kementerian Kehakiman Israel baru mengetahui insiden tersebut baru-baru ini "ketika sedang menyelidiki kasus lain di mana anggota Polisi Perbatasan diduga memukuli seorang warga Palestina tanpa alasan", Haaretz melaporkan.

Empat anggota lain dari Polisi Perbatasan Israel - yang diyakini telah menyaksikan dan memfilmkan penembakan itu - ditangkap bersama polisi wanita yang bersangkutan. Keempatnya dibebaskan "dengan pembatasan", Haaretz menambahkan.

Pengacara polisi wanita itu, Itzik Cohen, membantah tuduhan terhadap kliennya, dengan mengatakan: "Polisi secara tegas membantah bahwa dia menembakkan peluru sponge-tipped pada pria Palestina. Tak perlu dikatakan bahwa wajah terdakwa tidak muncul dalam video yang diperoleh oleh Unit Investigasi Polisi, ddemikian pula dengan suaranya. ”

Tindakan polisi wanita itu mirip dengan Elor Azaria, tentara pasukan pendudukan Israel yang menembak dan membunuh seorang Palestina yang tidak bergerak di Hebron pada tahun 2016. Azaria dihukum karena pembunuhan pada Januari 2017 dan menjalani hukuman penjara 18 bulan. Pada bulan September, kepala staf militer Israel memotong hukuman penjara Azaria hingga empat bulan dan pada Maret 2018 muncul keputusan bahwa Azaria akan dibebaskan lebih awal karena "perilaku baik".

Ketika Azaria dibebaskan pada bulan Mei, setelah hanya menjalani sembilan bulan hukumannya, ia disambut laksana pahlawan. Dia dengan cepat memberikan wawancara kepada pers Israel di mana dia menyombongkan diri karena "tidak menyesal sama sekali" atas tindakannya, dan menambahkan bahwa dia telah "bertindak sesuai dengan apa yang ia peroleh dalam latihan".

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply
Posting terakhir