Pengamat Israel: Prajurit bakal bermandikan darah jika perang dengan Hamas terjadi

Ramalah, SPNA - Perdebatan hebat sedang berlangsung di barisan pemimpin Israel terkait ....

BY 4adminEdited Sat,20 Oct 2018,09:42 AM

Ramalah, SPNA - Perdebatan hebat sedang berlangsung di barisan pemimpin Israel terkait kebijakan mereka untuk melancarkan serangan ke Gaza. Perdebatan dipicu serangan dua rudal yang diklaim milik Hamas pagi Rabu (17/10/2018) menghantam Israel.

Meski Israel sudah membalas serangan tersebut dengan gempuran udara ke beberapa titik di Gaza, namun tetap saja ada ajakan untuk melanjutkan serangan demi melumpuhkan kekuatan Hamas.

Seorang pengamat politk Israel, Ben Kaspit, berpendapat, ratusan prajurit akan menjadi korban apabila militer Israel melancarkan serangan darat.

Ia mengatakan, “Serangan ke Gaza tidak akan berhasil hanya dengan serangan udara. Karena Hamas dan gerakan Jihad Islami memiliki peralatan rudal yang mumpuni, bahkan sebagiannya lebih berbahaya dari sebelumnya. Dengan peralatan tersebut Hamas membuat kerusakan hebat, khususnya terhadap permukiman (illegal) Israel yang tinggal di perbatasan Gaza. Hal ini kemudian akan memaksa Netanyahu untuk keluar melakukan agresi militer darat ke jantung Gaza.”

Kaspit menambahkan, Hamas sudah mempersiapkan medan dari sejak awal, jika perang darat terjadi, ratusan prajurit Israel akan bermandikan darah di sana.

Ia menyarankan agar Netanyahu tidak menyerang Hamas untuk saat ini, khususnya ketika belum ada strategi pasti untuk menjatuhkan Hamas.

Kabinet Israel, Kamis (18/10/2018), diberitakan melakukan rapat membahas kebijakan terkait serangan ke Gaza.

Media lokal Israel memberitakan bahwa pertemuan tersebut menghasilkan keputusan untuk tetap menciptakan kondisi damai di perbatasan Gaza.

(T.HN/S:Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir