Gaza, SPNA - Juru Bicara Hamas, Hazima Qasim mengatakan tindak kekerasan yang dilakukan militer Israel terhadap pendeta ortodoks di Yerusalem tunjukkan jati diri Israel sebagai negara rasis.
Dalam pernyataannya kepada media, Rabu (24/10), Qasim mengatakan “Tindakan ini menunjukkan jati diri Israel sebagai negara rasis, yang ingin membersihkan Yerusalem dari berbagai pengaruh selain Yahudi.”
Ia menambahkan bahwa usaha Yahudisasi tersebut sedikitpun tidak akan mengubah fakta sejarah Yerusalem. Segenap lapisan masyarakat Palestina akan terus memperjuangkan tanah milik mereka.
Gereja ortodoks Mesir, Kemarin (Rabu, 24/10), mengumumkan tiga pendetanya terluka akibat pemukulan yang dilakukan militer Israel di Yerusalem dalam aksi demonstrasi menentang renovasi gedung Deir As-Sultan tanpa izin dari Gereja ortodoks.
Gereja Ortodoks dalam pernyataannya menambahkan, militer juga menahan 5 pendeta lainnya selama delapan jam. Uskup Agung Makarios, uskup Yerusalem dan Timur Dekat, juga ikut menjadi korban kekerasan militer Israel.
Pihak gereja mengatakan bahwa bangunan Deir As-Sultan tunduk di bawah kepemilikan gereja Ortodoks Mesir sejak masa Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi yang diberikan kepada mereka sebagai hadiah dari penaklukan Yerusalem dari pasukan salib.
(T.HN/S: Palinfo)