Israel: Kami ingin menghindari perang

Tel Aviv, SPNA - Seorang pejabat Israel yang dekat dengan Netanyahu mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel tersebut  ....

BY 4adminEdited Tue,30 Oct 2018,10:00 AM

Tel Aviv, SPNA - Seorang pejabat Israel yang dekat dengan Netanyahu mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel tersebut  mendukung gencatan senjata demi mencegah perang baru dengan Jalur Gaza.

“Netanyahu juga menyatakan dukungannya terhadap rencana perdamaian yang diupayakan PBB  untuk menenangkan situasi di sektor tersebut.”

Pejabat yang tidak disebutkan namanya itu menambahkan, perjanjian rahasia Hamas dan Israel telah dilanggar Jum’at lalu, dua hari setelah suplai bahan bakar ke Jalur Gaza dimana Israel terpaksa membalas.

“Israel sudah berupaya mengambil seluruh langkah-langkah politik sebelum mengambil opsi perang,” ujarnya.

“Israel hanya memliki dua pilihan, pertama menginvasi Gaza secara total, siapa yang akan melakukannya? Tidak ada. Atau terus menerus menyerang Gaza namun kami ingin menghindari perang.”

Sebelumnya warga Israel yang tinggal dekat Jalur Gaza dan di Tel Aviv menggelar aksi protes melawan pemerintah Israel yang dinilai tidak becus dalam menangani situasi di Gaza.

Saraya Al-Quds, mengaku telah  melepas 30 rudal ke permukiman Israel di sekitar Gaza untuk membalas gugurnya 5 warga Palestina akibat ditembak pasukan Israel dalam demonstrasi Great March of Return di perbatasan Gaza.

Sayap militer gerakan Jihad Islam tersebut juga menegaskan siap  dengan perang dan mengancam akan melepas roket ke seluruh wilayah Israel jika perang meletus.

Hal ini dibalas oleh Israel dengan melepas roket ke 80 sasaran di Jalur Gaza. Serangan tersebut menghancurkan sebuah bangunan di pusat Kota Gaza.

Kantor berita Maannews, melaporkan bahwa pesawat tempur Israel, Sabtu dini hari (27/10/2018) melepas sebuah roket ke arah sebuah gedung yang terletak di jalan al-Wihdah, Pusat Gaza.  Gedung tersebut hancur total,  serangan  juga merusak sebagian bangunan di sekitarnya.

Selain itu, Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya juga terkena dampak serangan. Situasi mencekam membuat pasien terpaksa berlindung di koridor karena khawatir.

Hingga saat ini Depkes Gaza belum melaporkan jumlah korban dalam serangan roket Israel semalam.

Jalur Gaza adalah wilayah yang terisoliasi akibat blokade Israel yang telah berlangsung selama lebih dari 11 tahun.

Selain itu, Pemerintah AS bulan lalu juga menghentikan donasinya terhadap Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina UNRWA yang merupakan tulang punggung sebagian besar rakyat Gaza.

Situasi sulit ini memaksa warga Gaza menggelar aski masal “Great March of Return”, menuntut Israel untuk menghapus blokade yang membuat warga Gaza sengsara serta memulangkan pengungsi Palestina ke tanah air.

Puluhan ribu warga Palestina yang tidak bersenjata dilaporkan berkumpul di perbatasan Gaza untuk menerobos pagar pembatas dan menembakkan layangan dan balon pembakar.

Sementara itu pasukan Israel menembaki para demonstran, wartawan dan tim medis secara membabi buta.

Serangan dan tindak kekerasan pasukan pertahanan Israel (IDF) terhadap warga Gaza sejak 30 Maret silam hingga saat ini diperkirakan menelan 210 korban jiwa.

Hingga saat ini ucaha gencatan senjata antara Gaza dan Israel masih terus dilakukan oleh pemerintah Mesir.

(T.RS/S:Maannews)

leave a reply
Posting terakhir