Gaza, SPNA - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu "akan melakukan yang terbaik untuk menghindari perang berikutnya di Jalur Gaza", media Israel melaporkan, mengutip dari catatan singkat oleh berbagai sumber-sumber politik.
Keengganan Netanyahu ini, menurut laporan itu, dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang, untuk saat ini, melebihi "harga politik tertentu" yang ia bayar "karena menunda mengirim tentara ke Jalur Gaza dalam operasi darat yang lebih luas".
Salah satu faktor tersebut adalah kesadaran Netanyahu bahwa "bahkan jika Israel akhirnya merebut kembali Jalur Gaza, namun tidak ada yang memberinya kunci" - sebaliknya, "Israel akan sangat mungkin terjebak mengelola kehidupan sehari-hari dari dua juta musuh. Warga Gaza ", dengan Hamas dan faksi-faksi Palestina lainnya mampu" melemahkan tentara (Israel) dan menimbulkan korban selama berbulan-bulan, jika tidak bertahun-tahun."
Selain itu, analis menyarankan, "Netanyahu senang dengan terobosan yang dia raih pekan lalu melalui kunjungannya ke Oman", dan "mereka yang berada di lingkaran dekatnya yakin bahwa akan lebih banyak peluang seperti itu di negara-negara Teluk akan segera muncul". Ini adalah dorongan lain untuk menghindari situasi di mana "Al Jazeera menayangkan secara nonstop gambar anak-anak Palestina yang meninggal oleh serangan Israel di Gaza."
Dalam "perubahan menarik lainnya dalam pemikiran kabinet", baik "pendukung operasi (militer) yang lebih ekstensif maupun mereka yang menyebutnya sebagai upaya terakhir, telah menyatakan bahwa mereka berbicara tentang operasi yang dilakukan dari jarak jauh, tanpa serangan darat yang nyata ”, karena“ penolakan publik atas kemungkinan adanya kerugian militer.”
(T.RA/S: MEMO)
