Ramallah, SPNA - Anggota Komite Eksekutif PLO dari Fatah dan Komite Sentral gerakan Fatah, Azzam al-Ahmad membantah desas-desus yang disebar oleh media Israel bahwa pemimpin Palestina telah menyetujui gencatan senjata sebagai ganti masuknya dana ke Gaza melalui Israel, dan mengatakan bahwa ungkapan tersebut tidak berdasar.
Al-Ahmad, dalam wawancara dengan radio Voice of Palestine pada hari Selasa (06/11/2018) membantah bahwa masalah membayar Israel untuk memasok Jalur Gaza dengan beberapa kebutuhan telah ditangani oleh Presiden Mahmoud Abbas dan mitranya dari Mesir Abdel Fattah al-Sisi.
Dia menambahkan bahwa Israel telah mencoba ini di masa lalu - dalam konteks tekanan pada kepemimpinan Palestina - untuk membawa dana ke Gaza, dan menghabiskan sebagian dari dana tersebut pada diesel dan gaji, menggambarkannya sebagai "perilaku berbahaya." Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa masalah memberi uang ke Gaza untuk tujuan membayar gaji dan masuknya bahan bakar, adalah urusan internal Palestina, menekankan bahwa mereka yang ingin membantu rakyat Palestina harus membantu mereka melalui otoritas yang sah, dan melalui PLO.
Al-Ahmad mengatakan bahwa gencatan senjata adalah "kesepakatan" yang harus disetujui oleh Palestina, yang diwakili oleh PLO.
Dia mengatakan bahwa gencatan senjata di bawah kondisi yang ditetapkan oleh Hamas bertujuan politisasi subjek, menunjukkan bahwa Miladenov juga mengambil bagian dalam politisasi ini dengan menghubungkan dana bantuan dengan ketenangan di Jalur Gaza, yang "tidak diizinkan sama sekali."
(T.RA/S: PNN)
