Pejuang Gaza ancam akan perluas sasaran roket di wilayah Israel

Jalur Gaza, SPNA - Gerakan Perlawanan Palestina di Jalur Gaza menegaskan akan ....

BY 4adminEdited Tue,13 Nov 2018,11:35 AM

Jalur Gaza, SPNA - Gerakan Perlawanan Palestina di Jalur Gaza menegaskan akan akan memperluas sasaran roket di wilayah yang diduduki Israel.

Abu Ubaida, juru bicara Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengatakan bahwa kelompok perjuangan Gaza memutuskan untuk memperluas area sasaran roket hingga ke wilayah Ashkelon.

“Kami akan memperluas sasaran rudal hingga mencapai tempat terjauh di wilayah yang diduduki Israel jika mereka terus mengebom bangunan warga di Gaza.”

Sementara itu Abu Hamza dari faksi Hamas mengatakan: “Yang dilakukan Israel adalah serangan balasan terhadap rudal pejuang Gaza yang telah diprediksi, namun  serangan kami berikutnya sesaat lagi akan membuat mereka terkejut, ‘’ ancamnya.

Abu Hamza menambahkan penargetan terhadap rumah warga dengan cara ini dapat membuat Hamas mengambil keputusan memperluas sasaran roket.

 “Saat ini Gerakan Perlawanan Gaza telah mengambil keputusan untuk mengebom 2 kota, Beir Sabu’ dan Ashdoud serta memperingatkan warga Israel agar mengungsi.”

Situasi di Gaza semakin tegang pasca operasi rahasia membunuh panglima Hamas, Qassam Noor, di Masjid Ismail Abu Shanab. Operasi tersebut berujung kontak senjata yang menewaskan satu perwira Israel dan melukai lainnya.

Sejak Senin, (12/11/2018) dini hari hingga saat ini, Pejuang Palestina di Jalur Gaza melepaskan roket ke wilayah yang diduduki Israel di sekitar Gaza untuk membalas pembunuhan petinggi Hamas dan 6 warga Palestina yang gugur di tangan IDF.  

Berdasarkan keterangan IDF, Hamas, Jihad Islam dan faksi perlawanan Gaza telah melepas 370 roket ke wilayah yang diduduki Israel. Dari Jumlah tersebut hanya 100 yang mampu ditangkis sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel.

Jalur Gaza adalah wilayah yang terisoliasi akibat blokade yang telah berlangsung selama lebih dari 11 tahun.

Di masa itu, Gaza hancur lebur akibat 3 perang besar tahun 2009, 2012 serta 2014 yang melumpuhkan seluruh sektor kehidupan di Gaza termasuk pertanian. 

Situasi ini diperparah setelah Pemerintah AS bulan lalu menghentikan donasinya terhadap Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina UNRWA yang merupakan tulang punggung sebagian besar rakyat Gaza.

Situasi sulit ini memaksa warga Gaza menggelar aski masal “Great March of Return”, menuntut Israel untuk menghapus blokade yang membuat warga Gaza sengsara serta memulangkan pengungsi Palestina ke tanah air.

Serangan dan tindak kekerasan pasukan pertahanan Israel (IDF) terhadap warga Gaza sejak 30 Maret silam hingga saat ini diperkirakan menelan lebih dari 200 lebih korban jiwa.

Sebelumnya, pemerintah Mesir berupaya membujuk Israel dan Gaza untuk melakukan negosiasi damai. Namun upaya ini gagal Israel melakukan operasi pembunuhan petinggi Hamas kemarin.

(T.RS/S:Maannews)

leave a reply
Posting terakhir