Bethlehem, SPNA - Warga Israel, Minggu malam (18/11/2018), kembali turun ke jalanan melakukan unjuk rasa menentang kebijakan gencatan senjata antara pejuang Palestina dan Israel.

Aksi warga tersebut berlangsung di permukiman illegal Sderot.

Media memberitakan puluhan warga memblokir jalan 232  dengan membakar ban bekas di ruas-ruas jalan.

Unjuk rasa warga Israel yang tinggal di dekat perbatasan Gaza ini berlangsung setiap hari pasca serangan roket pejuang Palestina dalam eskalasi militer terakhir beberapa hari lalu.

Dalam hal ini warga meminta pemerintah untuk segera memberikan ganti rugi terhadap rumah mereka yang rusak akibat hantaman roket.

Gencatan senjata yang disepakati Israel dengan pejuang Palestina pada Selasa (13/11/2018) menuai pro dan kontra dari masyarakat Israel.

Jejak pendapat yang diadakan oleh sebuah kantor berita Israel, menunjukkan 74% warga Israel tidak puas dengan keputusan Benjamin Netanyahu tersebut. 

Sementara stasiun TV resmi Israel merilis, 49% warga Israel mengatakan Hamas menang dalam eskalasi militer yang berlangsung dari Minggu sampai hari Selasa tersebut. 15% lainnya mengatakan tidak ada yang menang dari kedua belah pihak, atau seri.

Empat belas warga meninggal dan 31 lainnya luka-luka dalam serangan Israel yang berlangsung sejak Minggu sore (11/11) hingga Selasa (13/11).

Sesuai dengan data yang diperoleh dari Salamah Makruf, kepala biro informasi pemerintah, dalam waktu tersebut Israel melepaskan sebanyak 150 misilnya melalui serangan udara. Delapan puluh bangunan hancur, yang terdiri dari gedung pemerintahan, posko pejuang Palestina, kantor berita, perkebunan dan rumah warga sipil.

Sebagai balasan Hamas melepaskan puluhan roket ke permukiman illegal Yahudi yang membuat  dua orang tewas dan ratusan luka-luka.

(T.HN/S:Maannews)