Dubes Afrika Selatan untuk Palestina ingin hentikan pengepungan Israel atas Gaza

Johannesburg, SPNA - Duta Besar Afrika Selatan untuk Palestina, Ashraf Suliman, ....

BY 4adminEdited Wed,21 Nov 2018,11:22 AM

Johannesburg, SPNA - Duta Besar Afrika Selatan untuk Palestina, Ashraf Suliman, mengkonfirmasi dukungan penuh Afrika Selatan untuk hak-hak warga Palestina dan mengecam serangan Israel yang terjadi baru-baru ini di Jalur Gaza yang terkepung.

Berbicara kepada Kantor Berita Afrika (ANA), di perbatasan Erez -penyeberangan dari Gaza ke Israel- Suliman menegaskan bahwa ia baru saja mengakhiri kunjungan ke wilayah tersebut di mana ia bertemu dengan para pemimpin Hamas dan menyerukan diakhirinya blokade yang telah berlangsung lebih dari satu dekade.

Selama pertemuan Suliman dengan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh di Gaza, duta besar tersebut memuji upaya yang diberikan pada tingkat regional dan internasional untuk mencabut pengepungan di Gaza, mengakhiri penderitaan rakyat Palestina di Gaza, dan mencapai rekonsiliasi antara dua faksi utama Palestina Hamas dan Fatah.

"Statistik, termasuk data dari Perserikatan Bangsa-Bangsa menunjukkan bahwa Gaza akan menjadi wilayah tak layah huni pada tahun 2020. Warga Gaza menginginkan pergerakan bebas dan akses ke komunitas internasional. Seharusnya tidak ada halangan mengenai ini," kata Suliman kepada ANA.

Pengepungan telah mencegah impor dan ekspor berbagai barang kebutuhan dari Gaza, persediaan medis yang terbatas dan mengurangi penangkapan ikan dan pertanian, sehingga melumpuhkan perekonomian.

Infrastruktur rusak tetap tidak diperbaiki. Saluran air yang tidak diolah terus mencemari air minum Gaza, di mana PBB baru-baru ini memperingatkan tentang wabah penyakit yang bisa menyebar ke Mesir dan Israel.

Kedua tokoh tersebut juga membahas perkembangan terakhir mengenai kasus Palestina secara umum dan Jalur Gaza khususnya, seperti dilaporkan Palestinian Information Center (PIC).

Haniyeh memuji peran yang dimainkan oleh Afrika Selatan dalam mendukung perjuangan Palestina selama beberapa tahun terakhir dan meminta bantuan Pretoria dalam rekonsiliasi dengan Otoritas Palestina (PA).

PA yang berafiliasi dengan Fatah, di bawah kepemimpinan Mahmoud Abbas, secara nominal mengontrol Tepi Barat yang diduduki Israel sementara Gaza dikendalikan oleh Hamas. Kedua organisasi itu berselisih setelah perang saudara 2007 di Gaza yang diikuti Hamas menguasai wilayah itu, menggantikan pemerintah persatuan sebelumnya.

Namun, meski berada pada pihak yang berbeda, namun Hamas dan Fatah setuju bahwa Afrika Selatan berada dalam posisi penting untuk membantu membawa rekonsiliasi antara dua gerakan tersebut.

(T.RA/S: IOL)

leave a reply
Posting terakhir