Yerusalem, SPNA - Pemerintah Israel dilaporkan telah memberikan izin bagi Kedubes AS untuk memperluas gedungnya hingga 700 meter persegi.
Hal ini disampaikan walikota Yerusalem (Israel) Neir Barakat, Rabu (21/11/2018). ‘’Saya sangat senang menyetujui perluasan kedubes AS di Yerusalem,’’ tulisnya di Twitter.
Barakat juga menegaskan akan mendukung seluruh program AS di Yerusalem serta negara-negara lain yang hendak merelokasi kedubes mereka ke kota suci umat Islam tersebut, seperti dilansir Anadolu Agency.
Pusat Informasi Palestina, Palinfo melaporkan bahwa izin tersebut diberikan 6 bulan setelah pemerintah AS mengeluarkan keputusan kontroversial merelokasi kedubesnya ke kota suci tersebut dimana langkah ini dikecam dunia internasional.
Hubungan AS dan Palestina memburuk akibat langkah politik Donald Trump dan Israel yang merugikan Palestina.
Awal Desember lalu Trump mendeklarasikan bahwa Al-Quds ibukota resmi Israel. Meskipun ditentang Majelis Umum PBB, AS juga bersikeras merelokasi kedubesnya ke kota suci tersebut Mei lalu.
Hal ini ditentang pemerintah Palestina yang sejak dulu telah menyatakan bahwa Yerusalem Timur (mencakup Masjid al-Aqsa) adalah ibukota Negara.
Akibatnya, Pemerintah AS menghentikan aliran dana terhadap UNRWA yang telah menampung 5 juta pengungsi Palestina sejak 1948 silam.
Selain itu AS juga menutup kantor perwakilan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di Washington serta mengusir Dubes Palestina di AS
Pemerintah Israel sebelumnya menetapkan UU Negara Kebangsaan Yahudi dimana penganut Yahudi adalah satu-satunya yang berhak menentukan masa depan di wilayah yang diduduki Israel.
(T.RS/S:Palinfo)
