Senat Pakistan sampaikan resolusi untuk pembebasan Dr. Aafia Siddiqui dari penjara AS

Islamabad, SPNA - Senat Pakistan pada hari Kamis pekan lalu dengan suara bulat mengeluarkan resolusi untuk menelukan langkah serius pemerintah guna membebaskan ilmuwan .....

BY 4adminEdited Sat,24 Nov 2018,01:53 PM

Islamabad, SPNA - Senat Pakistan pada hari Kamis pekan lalu dengan suara bulat mengeluarkan resolusi untuk menelukan langkah serius pemerintah guna membebaskan ilmuwan Pakistan Dr. Aafia Siddiqui dari penjara Amerika Serikat (AS).

Resolusi itu diajukan setelah Ketua DPR Pakistan Sadiq Sanjrani menangguhkan proses rutin. Menurut resolusi tersebut, DPR mengutuk penahanan Dr. Aafia Siddiqui untuk jangka waktu yang lama. Berulang kali otoritas AS diminta agar bersedia membebaskan Dr. Aafia, namun tidak satupun dari permintaan itu dipertimbangkan.

Resolusi itu lebih lanjut mengatakan bahwa pemerintah harus mengambil langkah-langkah untuk memastikan pelepasan Siddiqui dari penjara. Pada tanggal 7 November, Kantor Luar Negeri telah mengirimkan surat Dr. Aafia, yang ditujukan kepada Perdana Menteri Imran Khan, yang meminta bantuan untuk memastikan pembebasannya dari penjara AS.

Konsul Jenderal Pakistan di Houston bertemu Dr. Aafia di penjara tempat dia menyerahkan surat yang ditujukan kepada Imran Khan. "Saya ingin keluar dari penjara, karena penahanan saya di penjara AS adalah ilegal," tulisnya dalam surat itu.

Pada bulan Juni, Juru Bicara Departemen Luar Negeri Dr. Muhammad Faisal mengatakan bahwa konsul jenderal Pakistan di AS mengadakan pertemuan di penjara dengan Dr. Aafia Siddiqui di mana dia mengeluh tentang penganiayaan oleh otoritas AS.

Ilmuwan neo-terlatih MIT, Aafia Siddiqui, menjalani hukuman penjara 86 tahun setelah dinyatakan bersalah oleh pengadilan AS atas tujuh tuduhan percobaan pembunuhan dan serangan terhadap personil militer AS di Afghanistan.

Ia lahir di Pakistan dan menjadi warga Amerika. Tidak ada seorang wanita barat yang setara dan sebanding dengan pendidikan beliau.

Ia diculik oleh FBI pada 30 Maret 2003 bersama tiga orang anak kecilnya selama lima tahun tanpa kabar berita. Keberadaan dan kondisi Aafia terungkap setelah empat orang tahanan Bagram yang berhasil melarikan diri dan menceritakan adanya narapidana wanita yang tidak diketahui namanya. Mereka hanya mengetahui dia adalah seorang wanita Pakistan dan seorang ibu yang dipisahkan dari anak-anaknya dan setiap hari mereka akan mendengar wanita tersebut menjerit akibat disiksa.

Ia adalah Muslimah dan satu-satunya ilmuwan neurologi di dunia yang memiliki gelar Ph.D dari Universitas Harvard. Juga memiliki 144 sertifikat dan ijazah kehormatan dari lembaga seluruh dunia termasuk dari MIT.

(T.RA/S: The Nation)

leave a reply
Posting terakhir

Senat AS Usulkan 225 Juta Dolar Bantuan untuk Palestina

Dalam RUU Tahun Anggran 2022, Senat juga mengusulkan bantuan militer tahunan sebesar 3,3 miliar dolar untuk Israel sebagai bagian dari Nota Kesepahaman 10 tahun yang ditandatangani antara Amerika Serikat dan Israel di bawah pemerintahan Obama.