Organisasi bantuan internasional: Masa depan pasien di Palestina terancam

Organisasi bantuan internasional mengatakan masa depan pasien Gaza terancam. Hal tersebut dikarenakan luka serius dan jumlah pasien yang sangat besar. Di waktu yang sama alat kedoktoran yang dimiliki rumah sakit Gaza tidak memadai.

BY 4adminEdited Fri,30 Nov 2018,12:51 PM

Palinfo - Gaza

Gaza, SPNA – Organisasi bantuan internasional mengatakan masa depan pasien Gaza terancam. Hal tersebut dikarenakan luka serius dan jumlah pasien yang sangat besar. Di waktu yang sama alat kedoktoran yang dimiliki rumah sakit Gaza tidak memadai.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Kamis (29/11/2018), Organisasi tersebut mangatakan sebagian besar pasien yang cedera akibat terkena peluru Israel mengalami luka serius, luka yang tidak sanggup ditangani oleh medis di Gaza.

Luka-luka tersebut akan berubah menjadi cacat seumur hidup, amputasi atau bahkan membahayakan nyawa para pasien.

Organisasi tersebut menyeru pemerintah penjajah untuk membuka jalan bagi badan-badan internasional yang ingin memberikan bantuan kesehatan ke Gaza.

Disamping itu mereka juga membuka dompet bantuan kesehatan untuk mendukung kinerja rumah sakit yang ada di Gaza. Mereka mengatakan jumlah pasien yang terluka dalam aksi demonstrasi di perbatasan Gaza sangat merisaukan.

‘Dokter Tanpa Batas Negara’yang bermarkas di Jenewa, Swiss, mengakuitelah memberikan pelayanankesehatan kepada 3.117 pasien Gaza mulai dari 30 Maret sampai 30 Oktober lalu.

Data yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan Gaza menyebutkan 5.866 warga Gaza terkena peluru Israel di bagian kaki. Setengah dari jumlah tersebut mengalami patah tulang.

Badan bantuan internasional tersebut mengatakan telah mengerahkan tiga kali lipat bantuan yang mereka miliki, namun jumlah tersebut masih belum cukup untuk menampung semua pasien.

Sejak 30 Maret lalu, warga Gaza mengadakan unjuk rasa diperbatasan Gaza-Israel, mereka menuntut pembebasan Gaza dari blokade Israel. Pihak penjajah memukul demonstran dengan peluru hidup dan gas air mata. Lebih dari 220 nyawa warga Gaza melayang.

Data yang diperoeh dari Kementerian Kesehatan menyebutkan jumlah warga yang dilarikan ke rumah sakit mencapai 12.879 orang, 45,5%-nya akibat terkena peluru hidup.

(T.HN/S:Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir

Kesepakatan Pertukaran Tawanan dengan Israel Paling Menonjol Masa ke Masa

Menurut (WAFA), pertukaran itu melibatkan Mesir, Yordania, Suriah dan Lebanon. Setiap negara melakukan transaksi secara terpisah, yang terakhir dengan Suriah pada bulan Juni di tahun yang sama. Dalam kesepakatan itu: Ada 156 tentara Israel di tangan Mesir, 673 tentara di tangan Yordania, 4 tentara di Suriah, dan 8 di Lebanon, sementara Israel menahan 1.098 tentara Mesir, 28 Saudi, 25 Sudan, 24 Yaman, 17 Yordania, 36 Lebanon, 57 Suriah, dan 5.021 Palestina.