New York, SPNA - Majelis Umum PBB, Kamis menadatang dilaporkan akan melakukan voting terhadap resolusi yang diajukan Amerika Serikat terkait ‘’kecaman terhadap Hamas yang menghujani wilayah Israel dengan roket. ‘’
Delegasi AS untuk PBB menyatakan bahwa AS menginginkan agar voting tersebut disegerakan besok, namun Palestina berhasil menekan PBB agar menunda hingga kamis mendatang, seperti dilansir Maanews, Minggu (02/12/2018).
Resolusi satu halaman tersebut berisi kecaman terhadap Hamas yang menembak roket ke wilayah Israel berkali-kali dalam perang 40 jam pertengahan November lalu yang mengancam nyawa rakyat sipil.
Sebelumnya pemerintah AS menekan negara-negera Eropa untuk mendukung resolusi tersebut.
Dalam perang 40 jam November lalu Faksi Perlawanan di Gaza dilaporkan menghujani wilayah yang diduduki Israel dengan 460 rudal. Dari jumlah tersebut hanya 100 rudal yang mampu dihalau Iron Dome.
Di lain pihak pertahanan udara Israel melakukan serangan di 160 titik di Jalur Gaza.
Perang tersebut terjadi setelah pasukan khusus Israel melakukan operasi untuk membunuh pemimpin Hamas di Jalur Gaza. Pejuang Gaza menilai tindakan ini pengkhianatan terhadap normalisasi yang diperjuangkan Mesir.
Akibatnya seluruh faksi Gaza bersatu melepaskan ratusan rudal ke Israel yang diakhiri dengan gencatan senjata yang di mediasi Mesir.
Berdasarkan laporan koresponden Suara Palestina di Jalur Gaza, gencatan senjata yang ditawarkan otoritas Mesir sempat ditolak oleh pihak Israel. Pemerintah zionis tersebut bersikeras akan melakukan serangan besar ke Gaza.
Situasi justru berbalik saat pejuang Gaza membombardir wilayah Israel dengan 460 misil.
Misil tersebut tidak hanya jatuh di dekat perbatasan, tapi juga merambah ke wilayah Negev, Beer Sheba hingga wilayah Selatan dekat Luat Mati. Kekuatan tempur rudal Gaza yang luar biasa inilah yang menjadi alasan kuat bagi Israel menerima gencatan senjata, jika tidak kota-kota Israel akan terancam rudal.
Meskipun memakan korban jiwa, namun perang di Gaza bulan lalu dinilai menjadi kemenangan besar bagi rakyat Palestina.
(T.RS/S:Rtarabic)
