Gaza, SPNA - Badan Administrasi Publik untuk Kesejahteraan, Sosial dan Rehabilitasi Gaza di Kementerian Pembangunan Sosial Palestina, Minggu (02/12/2018), mengadakan konferensi pers bertepatan dengan Hari Penyandang Cacat Internasional yang jatuh pada hari ini, Senin (3/12).
Dalam konferensi tersebut, Nashir Bithar, Direktur Kesejahteraan di Kementerian mengatakan, jumlah warga Gaza yang menjadi korban dalam aksi demonstrasi Masirat Audah Kubra/the Great March of Return mencapai 24.516 jiwa. 12.879 di antaranya terpaksa dilarikan ke rumah sakit. 49,6% korban mengalami luka di tubuh bagian bawah, 8,2% di bagian kepala dan punggung.
Menurut data yang diperoleh Badan tersebut, jumlah korban yang mengalami cedera seumur hidup mencapai 94 orang. 82 di antaranya mengalami amputasi tubuh bagian bawah dan 10 amputasi tangan.
Bithar menambahkan Israel juga menembak mati tiga penyandang cacat, mereka adalah Ibrahim Abu Turayya, Yasir Abu Syarab dan Fadi Abu Shalah.
Jumlah korban cedera pada tahun 2017 mencapai 127.962 orang, 27.425 laki-laki dan 55.537 perempuan.
Ia berharap Mahkamah Pidana Internasional segera melakukan investigasi untuk membuka file kejahatan perang yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina.
Untuk memperingati hari Penyandang Cacat Internasional, Kementerian Pembangunan Sosial akan membuka posko pelayanan sampai akhir Desember nanti. Hal tersebut untuk menampung berbagai pengaduan korban yang cedera adalam aksi demonstrasi Gaza.
Warga Gaza sampai saat ini masih hidup di bawah blokade Israel, yang sudah berlangsung selama 11 tahun. Dalam periode tersebut Israel pernah melancarkan tiga kali serangan militer, tahun 2009, 2012 dan 2016. Ribuan nyawa warga Gaza melayang dalam agresi militer tersebut.
PBB menjadikan tanggal 3 Desember sebagai hari Penyandang Cacat Internasional. Untuk mengenang dan memberikan perhatian lebih kepada para penyandang cacat. Agenda ini pertama kali diadakan pada tahun 2009.
(T.HN)
Abdelhamid Akkila
