New York, SPNA - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas New York menetapkan keputusan “boikot seluruh produk perusahaan-perusahaan yang melakukan kerjasama dengan Israel”.
Keputusan tersebut didudukung 60 organisasi mahasiswa dan 30 anggota staf pengajar untuk kemudian diajukan ke kongres mahasiswa serta badan administratif UNY untuk diresmikan.
Diantara perusahaan yang menjadi sasaran keputusan tersebut adalah Caterpillar, General Electric, dan perusahaan senjata raksasa Lockheed Martin, yang menyuplai buldoser, helikopter dan pesawat tempur ke Israel.
Badan Mahasiswa UNY membahas resolusi tersebut semalaman suntuk. 35 mahasiswa mendukung keputusan tersebut sementara 14 lainnya menolak dan 14 abstain.
Uniknya, resolusi tersebut diajukan mahasiswi sayap kanan Israel.
“Gerakan Boikot Israel, akan membawa keadilan bagi rakyat Palestina, ‘’ ujarnya kepada Haaretz, Jum’at malam (07/12/2018).
Diantara organisasi yang mendukung keputusan tersebut seperti persatuan mahasiswa kulit hitam, mahasiswa Asia, gerakan anti-Nazi serta gerakan keadilan untuk Palestina.
Mereka menyerukan penolakan investasi serta menghentikan kerjasama dengan seluruh perusahaan yang mendukung pelanggaran hukum Israel terhadap warga Palestina.
Gerakan Boikot Israel dilaporkan telah melebarkan sayapnya ke universitas-universitas internasional.
Sebelumnya Universitas Georgetown juga menetapkan keputusan boikot Israel Mei lalu.
Hal yang sama dilakukan Universitas Manchester Maret lalu yang melarang penjualan produk Israel di halaman universitas.
(T.RS/S:Palinfo)