Gaza, SPNA - Puluhan warga cedera akibat serangan militer Israel terhadap demonstran Gaza yang melakukan unjuk rasa di perbatasan Gaza, Jumat (07/12/2018).
Wartawan lokal Palestina menukilkan dari Kementerian Kesehatan Palestina, bahwa jumah korban mencapai 33 orang.
Setelah menunaikan shalat Asar, warga mulai berdatangan menuju pos-pos demonstrasi yang ada di perbatasan Gaza, untuk turut serta dalam aksi protes di minggu ke-37.
Media juga melaporkan, hujan dan udara dingin sedikitpun tidak mengendurkan semangat warga untuk melakukan unjuk rasa.
Komite Demonstrasi Nasional mengajak warga unutk ikut serta dengan menggunakan pengeras suara. Abu Dharifah salah seorang anggota Komite kepada awak media mengatakan warga Gaza akan terus melakukan demonstrasi sampai mereka mendapatkan hak mereka. Terutama hak untuk hidup bebas dari blokade Israel.
Sejak 30 Meret lalu, warga Gaza mengadakan unjuk rasa besar-besaran yang dikenal dengan nama Masirat Audha Kubra/The Great March of Return. Unjuk rasa ini biasa dilakukan setiap hari jumat di perbatasan Gaza-Israel. Juga setiap hari Senin di pantai perbatasan Gaza.
Melaluinya warga menuntut pembebasan Gaza dari blokade Israel dan hak untuk kembali ke tanah yang dijajah oleh Israel. Terkadang mereka juga mengambil tema konspirasi Amerika yang jelas-jelas mendukung Israel dan berniat menjajah warga Palestina.
Aksi demonstrasi damai warga ini disambut dengan tembakan peluru tajam, peluru karet serta gas air mata militer Israel. Hal tersebut membuat ratusan warga Palestina Gaza kehilangan nyawa.
(T.HN/S:Palinfo)
