Pemerintah Israel bangun komplek kedutaan di Al-Quds

Al-Quds, SPNA - Sejumlah media Israel melaporkan bahwa pemerintah zionis berencana membangun komplek...

BY 4adminEdited Thu,13 Dec 2018,11:05 AM

Al-Quds, SPNA - Sejumlah media Israel melaporkan bahwa pemerintah zionis berencana membangun komplek khusus kedutaan internasional di kota suci umat Islam, Al-Quds.

TV7 Israel, Rabu (12/12/2018) melaporkan bahwa proyek tersebut diajukan Menteri Perumahan Israel Yoav Galant.

Berdasarkan laporan tersebut, komplek tersebut akan dibangun di wilayah selatan kota Al-Quds dengan luas 10 km persegi yang dibagi menjadi 9 bagian.

“Komplek itu  didesain mampu menampung kedutaan besar sebanyak mungkin, ‘’ ujar Galant.

“Saya percaya sejumlah negara akan merelokasi kedubes mereka dari Tel Aviv ke Al-Quds. Kami ingin menyadarkan masyarakat internasional bahwa relokai kedubes mereka ke Al-Quds sesuai dengan tuntunan AS adalah sebuah keharusan untuk mengakui kota suci tersebut sebagai ibukota Israel. ”

6 Desember lalu pemerintah AS mendeklarasikan Al-Quds ibukota resmi Israel.

Hal ini menimbulkan kecaman dari umat Islam dan dunia dunia internasiona serta gelombang demonstrasi di berbagai belahan Palestina.

Akibat keputusan tersebut hubungan diplomasi antara AS dan pemerintah Palestina retak.

Selain itu Majelis Umum PBB dengan dukungan 128 negara juga menentang keputusan tersebut. PBB dalam sidang darurat akhir tahun lalu menetapkan resolusi bahwa segala keputusan terkait Al-Quds harus diselesaikan melalui negosiasi langsung antara Palestina dan Israel.

Namun hal ini tidak digubris oleh AS. Pemerintah Donald Trump bersikeras merelokasi kedubesnya ke Yerusalem 15 Mei lalu.

Hal yang sama juga dilakukan Guatemala dan sejumlah negara lainnya.

Disaat yang sama pemerintah Australia juga berencana merelokasi kedubesnya ke Yerusalem.

Berdasarkan keterangan Pusat Informasi Palestina, Palinfo, atas tekanan dan ancaman negara internasional diantaranya Indonesia, pemerintah Australia akhirnya mempertimbangkan kembali rencana tersebut.

Selain itu pemerintah Brazil juga dilaporkan akan merelokasi kedubesnya dimana hal ini mendapatkan respon negatif dari negara Arab dan Teluk.

(T.RS/S:Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir