Yerusalem, SPNA - Israel mengumumkan telah berhasil menemukan terowongon ke-4 milik Hizbullah. Aktivitas Hizbullah ini dianggap bertentangan dengan resolusi internasional.
Militer Israel, Mingggu (16/12/2018), mengumumkan telah menemukan terowongan ke-4 miik Hizbullah.
Dalam sebuah pernyataan di akun Twitter, militer Israel menyatakan telah berhasil menemukan satu lagi terowongan yang sengaja dibuat Hizbullah untuk menyerang Israel. Terowongan tersebut saat ini telah diamankan sehingga tidak berbahaya bagi warga sipil.
Dalam hal ini, Israel meminta Lebanon untuk bertanggung jawab atas galian bawah tanah Hizbullah terseut. Pemerintah Israel menganggapnya telah melanggar salah satu peraturan Dewan Keamanan PBB nomor 1.701.
Peraturan yang dibuat pasca perang 2006 itu menuliskan perjanjian untuk menghentikan berbagai aktivitas perang antara Hizbullah dan Israel.
Sampai saat ini belum ada komentar resmi dari Pemerintah Lebanon atau dari Hizbullah sendiri, terhadap pernyataan Israel tersebut.
Awa bulan lalu, Israel mengumumkan operasi ‘perisai utara’ untuk mencari terowongan bawah tanah miik Hizbullah. Operasi Perisai Utara tersebut diumumkan pasca pertemuan Benjamin Netanyahu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo, Senin sore (03/12/2018).
Pihak oposisi dari pemerintahan Netanyahu mempertanyakan kebijakannya tersebut. Mereka menganggap bahwa operasi ini hanya untuk mengalihkan isu korupsi yang sedang mengintai Netanyahu.
Kepala oposisi Israel Tzipi Livni mengatakan, “Netanyahu sedang mencari alasan untuk menunda pelaksanaan pemilu dini.”
Seorang anggot Knesset (Parlemen Israel) berkomentar, “Netanyahu tidak sedang membangun perisai perbatasan Utara Israel, ia sedang membangun perisai dirinya sendiri.”
(T.HN/S: Anadolu)
