HUT Hamas ke 31, Ismail Haniyah: Kami siap bernegosiasi dengan Fatah demi menjaga persatuan

Jalur Gaza, SPNA - Ketua Biro Politik Hamas, Ismail Haniyah menyatakan siap melakukan negosiasi dengan .....

BY 4adminEdited Mon,17 Dec 2018,04:02 PM

Jalur Gaza, SPNA - Ketua Biro Politik Hamas, Ismail Haniyah menyatakan siap melakukan negosiasi dengan Presiden Mahmoud Abbas dimanapun.

Hal ini disampaikan Haniyah dalam peringatan HUT 31 tahun gerakan Hamas di Jalur Gaza, Sabtu (15/12/2018) dimana puluhan ribu warga Gaza ikut berpartisipasi dalam aksi tersebut.

Rekonsiliasi Palestina

Haniyah menegaskan, Hamas siap mengambil langkah jauh demi mengembalikan persatuan nasional serta mengakhiri perpecahan.

Haniyah juga menyerukan pembentukan pemerintah Palestina bersatu serta menerapkan butir perjanjian Cairo tahun 2011 dan  melaksanakan pemilu dalam waktu 3 bulan.

Perpecahan faksi antara Tepi Barat dan Jalur Gaza tejadi ketika Hamas mengambil alih otoritas Gaza tahun 2007 silam.

Agresi Israel terhadap Gaza

Terkait agresi Israel terakhir di Gaza, Haniyah menyatakan bahwa Al-Qassam hanya memiliki satu langkah terakhir untuk menyerang Tel Aviv. 

“Agresi Israel terakhir di Gaza adalah titik balik dalam konfrontasi militer antara Hamas dan Israel.”

12 November lalu, IDF kembali melancarkan agresi ke Jalur Gaza yang menyebabkan 7 warga Palestina merenggang nyawa, dimana faksi Palestina membalas dengan menghujani  ratusan roket ke wilayah Israel.

Perang berakhir pasca gencatan senjata yang dimediasi Mesir dan dunia internasional.

Haniyah juga menyampaikan bahwa Al-Qasam memiliki gudang informasi terkait pasukan khusus Israel yang beroperasi di Gaza.

“Al-Qassam menyimpan informasi terkait Lokasi, waktu keluar masuk personel pasukan khusus Israel serta berapa lama mereka berada di Gaza,‘’ ujarnya.

Operasi ‘’Lone Wolf’’ Tepi Barat

Dalam pidatonya Haniya memuji serangan lone wolf yang dilancarkan warga Palestina di Tepi Barat. “Ini adalah balasan atas penghinaan yang dilakukan pemerintahan zionis terhadap rakyat Palestina, ‘’ tegasnya.

Situasi di Tepi Barat beberapa hari terakhir tegang pasca eksekusi empat warga Palestina karena dituding melakukan serangan terhadap warga Yahudi.

Disaat yang sama dua pasukan IDF juga tewas dan seorang lainnya terluka dalam aksi penembakan yang dilakukan warga Palestina di Ramallah, kamis lalu.

Haniyah juga menyampaikan apresiasi kepada Kuwait, Turki, Lebanon, Mesir dan Qatar atas dukungan terhadap Palestina.

Sayap militer Hamas, Brigade Izuddin al-Qassam menggelar parade militer di kota Gaza, dalam rangka memperingati HUT Gerakan Perlawanan Islam, Hamas, Sabtu (15/12/2018).

Pejuang Al-Qassam bertopeng memenuhi jalanan kota Khan Younis, Jalur Gaza bagian selatan.

Mereka membawa berbagai jenis senjata berat, sniper, roket anti tank dan mortir.

Selain itu Al-Qassam juga memamerkan truk yang membawa roket berukuran besar yang digunakan Hamas mengebom kota-kota yang diduduki Israel dalam agresi terakhir.

Gerakan Hamas didirikan pada tanggal 14 Desember 1987 di Jalur Gaza, salah satu pendirinya adalah Syaikh Yasin, untuk melawan pendudukan Israel.

Pengaruh Hamas semakin luas, bahkan hingga saat ini Hamas menjadi salah satu ancaman terbesar bagi Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza. 2006 lalu Hamas berhasil memenangkan kursi parlemen Palestina.

(T.RS/S:AnadoluAgency)

leave a reply