Gaza, SPNA - Kementerian Transportasi Palestina bekerja sama dengan kepolisian lalu lintas, Rabu (19/12/2018), mengadakan aksi solidaritas terhadap keluarga anak-anak Palestina Gaza yang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas.
Direktur Institut Lalu Lintas, Mushthafa Syair, mengatakan angka statistik korban kecelakaan lalu lintas tahun 2018 mengalami penurunan. Pada periode 2018, sebanyak 55 warga meninggal akibat kecelakaan lalu lintas, 33 di antaranya anak-anak. Jumlah ini berkurang banyak jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 90 kejadian.
Meski berkurang, Syair mengatakan nyawa warga adalah hal yang sangat mahal. Oleh karena itu, aksi soliaritas seperti ini tetap penting, untuk mengingatkan pihak berwenang agar menyelesaikan masalah tersebut.
Kebanyakan Korban berasal dari kalangan siswa sekolah. Oleh karena itu kepolisian memprioritaskan pemeriksaan terhadap bus-bus yang menganggkut siswa dan syarat kelengkapan pengemudi.
Sayyidah Nadriyah Dahman, Kepala Bagian Kesadaran Lalu Lintas, mengatakan semua pihak bertanggung jawab atas setiap kejadian kecelakaan, baik pengendara, keluarga maupun siswa sendiri.
Menurutnya,keluarga dan pihak sekolah sama-sama wajib menanamkan sikap hati-hati kepada siswa. Dengan demikian para siswa dapat terhindar dari kejadian yang tidak di inginkan.
Naik dan turunnya angka kecelakaan sebenarnya biasa terjadi di negara manapun. Namun Gaza yang hidup di bawah blokade Israel selama 12 tahun, berhasil yang mengurangi angka tersebut dengan perbedaan yang sangat jauh.
Keberhasilan ini tidak lepas dari pembangunan jalan dan prasarana lalu lintas yang dibangun berkat bantuan Qatar. Pembangunan ini telah berlangsung selama sepuluh tahun. Terutama di jalan Ar-Rasyid yang terbentang di tepi Pantai barat Jalur Gaza, dan jalan Shalahuddin dari timur.
Dengan luas 365 km2, Gaza termasuk salah satu tempat yang terpadat di dunia. Keberadaan jalan-jalan tersebut membuat para pengemudi nyaman berkendaraan tanpa diganggu oleh padatnya permukiman dan warga.
(T.HN)
Abdelhamid Akkila
