Raksasa perbankan HSBC melakukan divestasi dari produsen senjata Israel

Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengklaim telah meraih kemenangan besar setelah HSBC, salah satu organisasi perbankan dan jasa keuangan terbesar di dunia itu, mengkonfirmasi bahwa mereka sepenuhnya mendivestasi Elbit Systems, produsen pesawat tak berawak Israel.

BY 4adminEdited Fri,28 Dec 2018,02:18 PM

MEMO - London

London, SPNA - Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengklaim telah meraih kemenangan besar setelah HSBC, salah satu organisasi perbankan dan jasa keuangan terbesar di dunia itu, mengkonfirmasi bahwa mereka sepenuhnya mendivestasi Elbit Systems, produsen pesawat tak berawak Israel. Elbit Systems diketahui menjual senjata kepada militer Israel yang digunakan dalam serangan terhadap warga Palestina.

Dalam melakukan kampanye, lebih dari 24.000 orang mengirim email ke HSBC dengan keprihatinan atas investasinya di Elbit Systems dan perusahaan lain yang menjual senjata kepada militer Israel. Empat puluh cabang HSBC di seluruh Inggris dipilih setiap bulan untuk meminta HSBC berhenti membantu pendudukan brutal Israel dan pelanggaran hak asasi manusia jutaan warga Palestina.

Para pegiat mengatakan bahwa mereka menargetkan Elbit Systems karena perusahaan ini menjadi salah satu produsen senjata terbesar Israel dengan drone mematikannya yang digunakan dalam serangan terhadap warga sipil Palestina. Dengan memalukan, perusahaan itu membanggakan penggunaan senjata yang mematikan dalam operasi melawan Palestina untuk memasarkan produknya di luar negeri sebagai “bukti pertempuran”. Perusahaan itu juga telah memproduksi sistem fosfor dan artileri putih yang dapat digunakan untuk perlengkapan perang.

Elbit Systems telah dikeluarkan dari dana pensiun dan investasi di seluruh dunia karena keterlibatan perusahaan itu dalam memasok sistem pengawasan dan teknologi lainnya ke Dinding Pemisahan ilegal Israel dan permukiman di Tepi Barat. Elbit juga memasok teknologi pengawasan untuk digunakan di sepanjang perbatasan AS-Meksiko.

Seiring dengan sejumlah perusahaan senjata utama, Elbit Systems telah menjadi sasaran kampanye kelompok hak asasi selama beberapa tahun terakhir. Bulan lalu, Universitas Leeds membuat keputusan untuk melepaskan tiga perusahaan yang terbukti terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia Palestina: Airbus, United Technologies, dan Keyence Corporation. Keputusan ini dianggap sebagai perkembangan kampanye gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi global (BDS).

Keterkaitan  HSBC dengan Elbit Systems pertama kali diungkapkan pada tahun 2017 dalam laporan War on Want tentang transaksi bisnis bank Inggris dengan perusahaan yang menjual teknologi militer ke Israel. Kampanye yang menyerukan HSBC untuk melakukan divestasi dari perusahaan-perusahaan yang terlibat menerima kritis ketika Kampanye Solidaritas Palestina dan kelompok-kelompok lain bergabung.

Dalam menyampaikan kasusnya kepada bank, para pegiat mengatakan bahwa HSBC memiliki “Kebijakan Sektor Peralatan Pertahanan” yang menetapkan bahwa bank tidak akan memberikan layanan keuangan kepada perusahaan yang terlibat dalam produksi atau penjualan perlengkapan perang. Para juru kampanye menunjukkan bahwa keterlibatan HSBC  dengan Elbit Systems, bahkan jika "atas nama klien" seperti yang telah lama diklaim bank, melanggar kebijakan ini serta Prinsip-Prinsip Panduan PBB tentang Bisnis dan Hak Asasi Manusia.

Elbit Systems dikabarkan berada dalam daftar, yang saat ini sedang disusun oleh Komisaris Hak Asasi Manusia PBB, sebagai perusahaan yang melanggar hukum internasional dengan memberikan dukungan penyelesaian permukiman ilegal Israel.

Ryvka Barnard, juru kampanye senior War on Want tentang militerisme dan keamanan mengatakan, “HSBC telah mengambil langkah positif pertama dalam berlepas dari Elbit Systems, produsen drone, senjata kimia, sistem artileri bom curah, dan teknologi lain yang digunakan dalam serangan terhadap warga sipil Palestina, dan untuk membuat tembok militer serta perbatasan di seluruh dunia."

Barnard menambahkan, "Berbisnis dengan perusahaan seperti Elbit berarti mendapat untung dari kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia, yang tidak bermoral dan melanggar hukum internasional."

“Namun, HSBC terus melakukan bisnis dengan lebih dari selusin perusahaan yang menjual peralatan militer dan teknologi yang digunakan dalam pelanggaran hak asasi manusia, termasuk Caterpillar, yang buldosernya digunakan dalam pembongkaran rumah dan properti Palestina, dan BAE Systems, yang senjatanya digunakan dalam kejahatan perang oleh Israel, Arab Saudi, dan rezim represif lainnya," tuturnya pula.

Para aktivis telah bersumpah untuk melanjutkan kampanye mereka melawan hubungan bisnis HSBC dengan lebih dari selusin perusahaan lain yang menjual senjata dan teknologi kepada militer Israel.

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply
Posting terakhir