Awali tur ke negara-negara “Sekutu Teluk”, Pompoe berkunjung ke Bahrain

Manama, SPNA - Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, tiba di Bahrain pada hari Jumat (11/01/2019), mengawali babak awal dari kunjungannya .....

BY 4adminEdited Sat,12 Jan 2019,09:46 AM

Manama, SPNA - Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, tiba di Bahrain pada hari Jumat (11/01/2019), mengawali babak awal dari kunjungannya ke negara-negara sekutu AS di kawasan Teluk. Washington menyebut hal ini sebagai langkah “kritis” untuk menghadapi Iran dan berbagai kelompok militan.

“Kemitraan Teluk ini sangat penting untuk mencapai tujuan regional bersama - untuk mengalahkan ISIS, melawan terorisme Islam radikal, melindungi pasokan energi global dan mengembalikan agresi Iran," ungkap juru bicara Departemen Luar Negeri.

Di Bahrain, menurut laporan resmi, Pompeo dijadwalkan akan menghadiri jamuan makan siang bersama Raja Hamad, Putra Mahkota Salman dan Menteri Luar Negeri Sheikh Khaled bin Ahmad Al-Khalifa.

Bahrain, sekutu penting AS di Teluk, menampung Armada Kelima Angkatan Laut AS dengan sekitar 7.800 personel militer AS yang dikerahkan di negara itu, serta pangkalan angkatan laut Inggris.

Ini adalah salah satu sekutu terdekat dari pusat kekuatan regional Arab Saudi dan berbagi permusuhan Iran.

"Bahrain adalah pendukung setia melawan upaya memfitnah Iran" di wilayah itu, kata jurubicara AS.

"Bahrain terus berupaya untuk menyelidiki dan melawan penghindaran sanksi Iran dan memerangi aktivitas maritim terlarang," tambahnya.

Kunjungan Pompeo adalah bagian dari whistlestop regional tour yang bertujuan meyakinkan sekutu AS setelah keputusan mengejutkan Presiden Donald Trump untuk menarik semua pasukan AS dari Suriah.

Diplomat top AS itu terbang ke Manama dari Kairo dan sebelumnya telah mengunjungi Amman, Baghdad, dan ibukota wilayah Kurdi di Irak, Irbil.

Dia juga akan mengunjungi lima anggota Dewan Kerjasama Teluk lainnya - Uni Emirat Arab, Qatar, Kuwait, Oman, dan Arab Saudi.

Para pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan bahwa Pompeo berharap perjalanannya akan memperkuat GCC.

Departemen Luar Negeri mengatakan bahwa "Dewan Kerjasama Teluk yang bersatu menjadi tulang punggung perdamaian, kemakmuran, keamanan dan stabilitas regional" dan kunci untuk melawan Iran.

Dikatakan bahwa Pompeo juga akan bekerja dengan para pemimpin regional untuk memajukan usulan Aliansi Strategis Timur Tengah - pakta keamanan gaya NATO.

(T.RA/S: Arab News)

leave a reply