Trump ancam akan hancurkan ekonomi Turki, Mevlüt Çavuşoğlu: Kami tak takut ancaman siapapun

Ankara SPNA - Menteri Luar Negeri Turki,  Mevlüt Çavuşoğlu menegaskan bahwa Pemerintah Turki tak takut dengan ancaman siapapun dan Washington tak ....

BY 4adminEdited Tue,15 Jan 2019,12:53 PM

Ankara SPNA - Menteri Luar Negeri Turki,  Mevlüt Çavuşoğlu menegaskan bahwa Pemerintah Turki tak takut dengan ancaman siapapun dan Wasahington tak akan mampu menghancurkan ekonomi Turki.

Hal ini disampaikan Çavuşoğlu dalam konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Luxembourg, Jean Asselborn, menanggapi ancaman Donald Trump bahwa AS akan menghancurkan ekonomi, seperti dilansir Anadolu Agency, Senin (14/01/2018).

“Kami telah menyampaikan kepada Washington bahwa Turki tak gentar dengan ancaman, Trump tak mungkin mencapai tujuannya dengan ancaman melalui situs jejaring sosial, ‘’ tegasnya.

Çavuşoğlu juga menyatakan bahwa ide menciptakan ‘’Safe Zone’’ di Suriah Utara diusulkan oleh Presiden Turki, Recep Tayyib Erdogan.

Menlu Turki menjelaskan bahwa Trump sebelumnya sudah menyampaikan rencananya untuk menarik pasukan AS dari Suriah serta koordinasi dengan Ankara.

“Kami lalu berkomunikasi dengan kolega Turki. Dua hari sebelumnya saya berbicara dengan Menlu AS, Mike Pompeo via telepon. Kami membahas rincian rencana Trump dan mekanisme koordinasi Ankara dan Washington. Perlu diketahui bahwa rencana pembangunan ‘’Safe Zone’’ 30 km di Suriah bagian Utara, bukan usulan Trump tapi usulan Presiden Turki, Recep Tayyib Erdogan.”

Çavuşoğlu menambahkan Erdogan tidak hanya mengusulkan AS untuk membangun Safe Zone tapi juga mengajak Eropa, Rusia dan seluruh negara yang mengikuti perkembangan situasi di Suriah untuk melakukan hal yang sama.

“Sasaran kami adalah kelompok teroris. Di Utara Suriah ada kelompok teroris yang mengancam keamanan nasional Turki dan berencana memecah belah Suriah. Kami ingin menutup celah itu, ‘’jelasnya.

“Pemerintah Turki adalah negara yang paling menghormati hak-hak Kurdi di kawasan.Adalah kesalahan jika menyamakan antara Kurdi dan kelompok teroris.”

“Jika kami diperintah untuk memilih ancaman ekonomi atau memerangi terorisme, maka rakyat Turki akan memilih kelaparan daripada tunduk kepada musuh. Kami menuntut seluruh negara internasional termasuk Washington untuk menghormati rakya Turki, ‘’ tutupnya.

Rencana Gedung Putih untuk menarik pasukannya dari Suriah disambut baik oleh Turki, khususnya setelah Trump mempersilahkan  Turki untuk menghabisi sisa-sisa kelompok teroris ISIS di Suriah bagian utara.

Namun disaat yang sama Presiden AS juga mengancam akan menghancurkan perekonomian Turki, jika Ankara mengambil kesempatan penarikan mundur pasukan AS dari Suriah untuk menyerang entitas Kurdi.

(T.RS/S:AnadoluAgency)

leave a reply