Damaskus, SPNA - Palestinian Broadcasting Corporation (PBC) secara resmi membuka kantor pusatnya di Damaskus, Senin (14/01/2019), yang menjadi perwakilan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Gerakan Fatah.
Pembukaan kantor stasiun TV di ibukota Suriah datang sebagai bagian dari rencana untuk membuka kantor stasiun televisi di berbagai negara Arab.
Duta Besar Otoritas Palestina (PA) untuk Damaskus Mahmoud al-Khalidi menggambarkan peluncuran kantor itu sebagai "hari yang luar biasa dalam sejarah perjuangan Palestina."
Stasiun TV itu telah membuka kantornya di Beirut, Kairo dan Tunis, namun pembukaan di Damaskus memiliki arti khusus ketika konflik berlanjut di negara ini sejak 2011.
"Pembukaan kantor stasiun TV Palestina di Damaskus berbeda dari pembukaan di negara lain," kata anggota PLO Wasel Abu Yousef.
Upacara pembukaan dihadiri oleh para pemimpin Fatah, termasuk Azzam al-Ahmad, anggota komite pusat gerakan tersebut.
Di sisi lain, menteri luar negeri Qatar mengesampingkan kemungkinan normalisasi hubungan dengan Suriah, menekankan bahwa rezim Suriah telah melakukan kejahatan perang.
"Normalisasi (hubungan) dengan rezim Suriah pada tahap ini adalah normalisasi seseorang yang terlibat dalam kejahatan perang, dan ini seharusnya tidak dapat diterima," kata Mohammed bin Abdulrahman Al Thani pada konferensi pers di Doha.
Dia menambahkan bahwa Damaskus di bawah Assad tidak boleh diizinkan kembali ke Liga Arab karena keanggotaannya ditangguhkan pada tahun 2011.
Pemimpin oposisi Suriah Nasr al-Hariri telah meminta para pemimpin Arab untuk tidak membangun kembali hubungan dengan Assad. Dia menyatakan kekecewaannya di tengah upaya untuk mengintegrasikan kembali Damaskus ke dunia Arab.
Liga Arab, pada bagiannya, mengumumkan bahwa mereka tidak bermaksud mengundang Damaskus untuk menghadiri KTT Beirut dan bahwa kembalinya tergantung pada konsensus Arab.
(T.RA/S: Asharq Al-Awsat)