Ketua Asosiasi Pengacara Israel terlibat skandal seks

Efraim Nave, ketua Asosiasi Pengacara Israel, Kamis (17/01/2019), menjadi tersangka dalam skandal seks yang mengguncang lembaga peradilan Israel, yang mendorongnya mengundurkan diri dari jabatannya.

BY 4adminEdited Fri,18 Jan 2019,11:44 AM

Anadolu Agency - Tel Aviv

Tel Aviv, SPNA - Efraim Nave, ketua Asosiasi Pengacara Israel, Kamis (17/01/2019), menjadi tersangka dalam skandal seks yang mengguncang lembaga peradilan Israel, yang mendorongnya mengundurkan diri dari jabatannya.

Bersama seorang hakim wanita dan istri hakim lainnya, Nave ditangkap Rabu malam sebelum dibebaskan dengan jaminan.

Nave, yang telah diinterogasi oleh unit anti-korupsi polisi, telah dituduh melakukan penipuan dan pelanggaran kepercayaan karena diduga memajukan karir hakim perempuan dua tahun lalu dengan imbalan "bantuan" seksual.

Dia juga diduga terlibat skandal seks dengan istri hakim lain sebagai imbalan karena membantu mendapatkan posisi di pengadilan distrik.

Skandal itu telah bergema di seluruh peradilan Israel, termasuk Kementerian Kehakiman, Mahkamah Agung dan Kantor Kejaksaan Agung.

Anggota Komite Seleksi Yudisial Israel dilaporkan telah diminta untuk memberikan kesaksian dalam kasus ini, termasuk kepala menteri kehakiman dan keadilan Israel.

Nave terpilih sebagai ketua Asosiasi Pengacara Israel pada tahun 2015.

Skandal itu telah mendorong anggota oposisi Israel untuk menyalahkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Kehakiman Ayelet Shaked karena "menghancurkan" dan "mempolitisasi" sistem peradilan.

"Komite Seleksi Yudisial telah beroperasi di bawah intimidasi dan korupsi Menteri Kehakiman," kata pemimpin oposisi Shelly Yachimovich dalam sebuah pernyataan.

"Kemitraan destruktif yang diciptakan oleh Shaked adalah dasar untuk perselingkuhan mengerikan yang terungkap hari ini," tambahnya.

Yachimovich menyerukan tindakan hukum yang cepat untuk menyelesaikan krisis ini, dengan menyatakan bahwa ada "awan keraguan atas semua hakim yang ditunjuk selama era Shaked."

(T.RA/S: Anadolu Agency)

leave a reply
Posting terakhir