Chad resmi jalin hubungan diplomatik dengan Israel

Naareth, SPNA - Republik Chad diberitakan resmi membangun hubungan diplomatik dengan negara penjajah, Israel. ....

BY 4adminEdited Mon,21 Jan 2019,09:57 AM

Naareth, SPNA - Republik Chad diberitakan resmi membangun hubungan diplomatik dengan negara penjajah, Israel. Hubungan kedua negara kembali terjalin setelah vakum sejak tahun tujuh puluhan. 

Media Israel menyebutkan bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu,  telah menandatangani kesepakatan kerja sama dengan Presien Chad, Idriss Deby. Seperti dikutip situs lokal Palestina, Qudspress, Minggu (20/01/2019).

Channel 10 Israel menyebutkan, Netanyahu telah tiba di N'Djamena, ibu kota Chad, pada hari Minggu kemarin (20/01). Ia disambut oleh Menteri Luar Negeri Chad, Syarif Muhammad Ziniy, dan kemudian bertolak ke Istana Kepresiden untuk bertemu Deby.

Netanyahu mengatakan, “Kita juga menggandeng delegasi ekonomi dari Israel untuk melihat kemungkinan investasi yang bisa dilakukan di Chad.”

Di pihak lain, Presiden Idriss Deby mengatakan bahwa putusnya hubungan diplomatik sejak tahun 1972 tidak menghalangi Chad untuk membangun hubungan baru dengan Tel Aviv.

“Kita konsen membangun kerja sama dengan Israel dalam bidang pengadaan air, pertanian dan pembangkit listrik. Serta kerja sama untuk menghadapi ancaman terorisme.” Tambah Deby.

Meski menjalin hubungan dengan Israel, Deby mengatakan tidak berarti masalah Palestina telah selesai, negaranya mendukung penuh proses perdamaian antara Israel dan negara Arab.

Netanyahu menyebutkan bahwa kunjungan tersebut sebagai peristiwa bersejarah antara kedua negara.

Sebelum kunjungan perdana Netanyahu ke Chad, Deby telah mengunjungi Israel pada bulan November 2018 lalu.

Pihak keamanan Chad sebelumnya juga mengumumkan bahwa militer Chad dan Badan Inteligen Nasional telah dipersenjatai dengan perlengkapan perang Israel untuk menghadapi para pemberontak di utara dan timur negara.

Pada kunjungan Deby ke Israel November lalu, media Israel menyebutkan Deby menyerahkan sejumlah proposal bantuan militer.

Padahal, Pada Juli 2018, dikutip dari situs berita Palestina, Maannews, Menteri Luar Negeri Chad, Syarif Muhammad Ziniy mengatakan, bahwa negaranya mendukung penuh perjuangan Palestina, dan siap menempuh berbagai cara untuk menghentikan penjajahan.

Ia menambahkan, bahwa Chad akan senantiasa berpegang teguh pada undang-undang Uni Afrika, untuk tidak akan mendukung berbagai aktifitas Israel yang menganggu hak negara lain. Karena bertentangan dengan konsensus Internasional.

Apa yang dilakukan Israel adalah bentuk pembangkangan terhadap undang-undang perdamaian dunia.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam sebuah pertemuan dengan menteri Luar Negeri Palestina, Riyadh Al-Maliki, di sela konferensi Uni Afrika yang diadakan di Nouakchott, ibu kota Mauritania.

(T.HN/S: Qudspress)

leave a reply
Posting terakhir