Rafah,SPNA - Otoritas Mesir, Selasa (29/01/2019), kembali membuka jalur penyeberangan Rafah dari dua arah. Hal ini merupakan pertama kali sejak jalur Rafah ditutup awal Januari lalu akibat penarikan karyawan pemerintah Palestina yang bertugas di gerbang perbatasan Mesir dan Palestina tersebut.
Sejak saat itu, Kairo hanya membuka satu pintu bagi warga Palestina yang ingin masuk ke Gaza.
Kementerian Dalam Negeri di Gaza, Senin (28/01), mengkonfirmasikan nama-nama warga yang diizinkan untuk melakukan perjalanan melalui jalur penyeberangan Rafah untuk hari Selasa (29/01).
Untuk pertama kalinya Jalur penyeberangan tersebut dibuka setelah penarikan karyawan Palestina dari tempat kerja mereka. Sebelumnya, Jalur tersebut hanya dibuka untuk kembali ke Palestina.
Terdapat sekitar 40 ribu warga Palestina yang sedang menunggu diberangkatkan. Sebagian besar mereka adalah pasien, pelajar dan orang-orang cacat.
Sejak awal November 2017, Pemerintah Rekonsiliasi Nasioanal Palestina di Tepi Barat mengambil alih jalur penyeberangan Rafah dari Hamas. Sesuai dengan Perjanjian Rekonsiliasi yang ditandatangai pertengahan Oktober 2017.
Jalur penyeberangan yang membatasi Mesir dengan Gaza terssebut merupakan satu-satunya jalan keluar bagi 2 juta penduduk Gaza yang ingin melihat dunia luar. Penyeberangan tersebut ditutup Mesir sejak Juli 2013 dengan alasan keamanan. Kemudian dibuka kembali secara berkala untuk keperluan kemanusian.
(T.HN/S:Qudspress)