Laporan lembaga perlindungan anak Palestina: Pasukan pendudukan Israel hilangkan nyawa 3 remaja dalam bulan Januari

Pasukan pendudukan Israel (IDF) melakukan tindakan semena-mena terhadap anak-anak dan remaja.  Sejak bulan Januari lalu, pasukan IDF telah menghilangkan nyawa tiga remaja Palestina serta melukai 15 lainnya di Tepi Barat dan Jalur Gaza

BY 4adminEdited Sun,03 Feb 2019,02:32 PM

Ramallah, SPNA - Gerakan Internasional untuk Perlindungan Anak-anak Palestina (DCI) melaporkan bahwa pasukan pendudukan Israel (IDF) melakukan tindakan semena-mena terhadap anak-anak dan remaja.  Sejak bulan Januari lalu, pasukan IDF telah menghilangkan nyawa tiga remaja Palestina serta melukai 15 lainnya di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Di Jalur Gaza, IDF dilaporkan melukai seorang remaja bernama Ismail Muhammad Saliha dengan bom gas dalam aksi Great March of Return 11 Januari lalu. Remaja yang berusia 13 tahun tersebut kemudian dilarikan kerumah sakit untuk dilakukan operasi. 3 hari kemudian pihak rumah sakit menyatakan bahwa Saliha meninggal dunia akibat luka tersebut.

Di Tepi Barat, pasukan IDF juga dilaporkan membunuh Usman Hamid pada tanggal 25 Jauari.  Remaja 17 tahun tersebut dibunuh di sebuah lahan pertanian dekat jalan utama desa Silwad, kota Ramallah.

Berdasarkan keterangan saksi, kejadian itu terjadi sekitar pukul 4 sore. Ayman saat itu sedang berjalan di jalur utama desa Silwad bersama 5 temannya. Mereka kemudian dikejutkan oleh 3 pasukan Israel bersenjata lengkap yang bersembunyi di balik pohon. Tanpa alasan yang jelas kelima remaja tersebut kemudian diberedel dengan peluru. Ayman dilaporkan gugur akibat luka tembak di bagian dada.

Pada tanggal 30 Januari lalu, pasukan IDF dilaporkan membunuh Samah Mubarak. Wanita Palestina berusia 16 tahun tersebut dieksekusi IDF di checkpoint Al-Za’im, kota Al-Quds karena dituding hendak menikam prajurit.

Sementara itu DCI melaporkan bahwa salah satu remaja yang  menjadi korban aniaya IDF bernama Muhammad al-Qawasimi. Remaja 15 tahun tersebut ditembak pasukan khusus Israel di Kamp Shu’afat pada 24 Januari lalu. 

Berdasarkan keterangan DCI, Qawasimi terpaksa menjalani operasi akibat luka tembak di bagian punggung sebelah kiri. Walau tidak mengancam siapapun, Al-Qawasimi tetap ditangkap IDF  saat masih menjalani perawatan di rumah sakit. Dia baru dibebaskan Jum’at lalu dan diwajibkan membayar denda dalam jumlah besar.

(T.RS/S:Maannews)

leave a reply
Posting terakhir