Paus Fransiskus tiba di Abu Dhabi dan dijadwalkan bertemu Grand Syekh Al-Azhar

Pemimpin tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus telah tiba di Abu Dhabi dalam sebuah kunjungan bersejarah selama tiga hari. Ia dijadwalkan bertemu dengan Grand Syekh Al-Azhar dalam sebuah acara simposium bertemakan Persaudaraan Insaniah.

BY 4adminEdited Mon,04 Feb 2019,02:03 PM

Abu Dhabi, SPNA - Paus Fransiskus diberitakan telah tiba di Abu Dhabi Senin malam (03/02/2019) dalam kunjungannya yang berlangsung selama tiga hari. Kunjungan tersebut merupakan yang pertama kali bagi pemimpin tertinggi Gereja Katolik ke wilayah Negara Teluk.

Dalam sebuah status Twitternya, Paus Fransuskus menuliskan, “Saya sedang dalam perjalanan menuju Uni Emirat Arab (UEA). Saya datang sebagai seorang saudara untuk membuka lembaran diskusi demi sebuah perdamaian.”

Selain bertemu pemimpin negara, Fransiskus juga dijadwalkan bertemu dengan Grand Syekh Al-Azhar, Syekh Ahmad At-Thayyib dan anggota Majelis Hukama Al-Muslimin.

Pertemuan antar pemimpin agama tersebut akan berlangsung di Masjid Syekh Zayed Al-Kabir dalam sebuah acara simposium “Persaudaraan Insaniah”.

Acara ini bertujuan untuk memerangi pemikiran ekstrem dan menguatkan hubungan persaudaraan kemanusiaan. Serta untuk mengokohkan pondasi persaudaraan antar agama atas dasar saling menghormati perbedaan.

Wakil Presiden sekaligus Perdana Menteri UEA, Mohammed bin Rashid Al Maktoum, menyambut baik pertemuan lintas agama tersebut.

“Kita sedang menunggu sebuah pertemuan persaudaraan penting dalam sejarah Abu Dhabi, mempertemukan Paus Fransiskus dengan Grand Syekh Al-Azhar, Syekh Ahmad At-Thayyib. Kita berharap generasi ini dapat merasakan keamanan dan perdamaian.” Kata Mohammed bin Rashid.

Seorang pemikir dan penulis dari Maroko, Abdul Ilah Balqziz, dalam sebuah opininya menuliskan,  kedatangan Paus Fransiskus ke wilayah Teluk mempunyai peran penting dalam tiga dimensi sekaligus, agama, kebudayaan dan politik.

Secara agama, pesan damai yang disampaikan Fransiskus nantinya akan menjadi rujukan untuk menghilangkan isu-isu kebencian antar agama yang berkembang dalam masyarakat.

Dalam segi kebudayaan, kunjungan ini dapat membuka gerbang untuk saling memahami antar budaya. Hal ini penting untuk menghilangkan sikap benar sendiri atau berusaha memaksa suatu budaya kepada pihak lain.

Sedangkan dalam ranah politik, kebijakan yang keluar dari Vatikan nantinya akan mempengaruhi pandangan umum masyarakat sebuah negara, khususnya negara-negara dengan mayoritas penduduk katolik. Dalam sistem demokrasi barat, hal ini dapat membawa sebuah perubahan terhadap kebijakan negara.

(T.HN/S: Skynewsarabia)

leave a reply
Posting terakhir

Bersejarah, Paus Fransiskus Bertemu Ayatollah Ali Sistani di Najaf

Sabtu (06/03/2021) akan dicatat sebagai salah satu tanggal bersejarah dalam kalender Persaudaraan Kemanusiaan. Dimana pemimpin tertinggi umat Khatolik, Paus Fransiskus, dan Salah Satu Ulama paling senior Syiah, Ayatollah Ali Sistani, akhirnya bertemu satu meja dalam diskusi persaudaraan.